Realitasonline.id - Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), keberadaan mobil niaga adalah salah satu aset penting untuk mendukung operasional bisnis.
Mobil niaga berfungsi sebagai alat distribusi barang, penunjang logistik, hingga kendaraan operasional sehari-hari. Namun, memilih mobil niaga yang tepat bukanlah hal mudah.
Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan agar kendaraan tidak hanya sesuai kebutuhan, tetapi juga efisien dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa tips memilih mobil niaga untuk UMKM dengan mempertimbangkan harga, kapasitas, dan efisiensi.
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Usaha
Langkah pertama adalah memahami jenis usaha yang dijalankan. UMKM kuliner tentu memiliki kebutuhan berbeda dengan bisnis distribusi bahan bangunan.
Baca Juga: Mobil Niaga Paling Laris di Indonesia 2025: Dari Pick-Up hingga Van Box
Jika usaha Anda bergerak di bidang makanan atau logistik ringan, mobil van box atau blind van seperti Daihatsu Gran Max Blind Van bisa menjadi pilihan karena aman untuk barang bawaan dan terlindung dari cuaca. Sementara untuk usaha yang membutuhkan daya angkut lebih besar, pick-up seperti Mitsubishi L300 atau Suzuki Carry lebih sesuai.
2. Harga Beli dan Skema Kredit
Harga menjadi faktor utama bagi UMKM. Mobil niaga entry-level di Indonesia biasanya ditawarkan mulai dari Rp170 jutaan hingga Rp250 jutaan. Banyak dealer juga menawarkan paket kredit ringan dengan DP rendah dan cicilan terjangkau. UMKM perlu menyesuaikan pembelian dengan kemampuan finansial agar tidak membebani arus kas usaha. Jangan lupa mempertimbangkan biaya tambahan seperti pajak tahunan, asuransi, dan perawatan berkala.
3. Kapasitas Angkut dan Dimensi
Kapasitas angkut adalah aspek vital. Mobil pick-up biasanya mampu membawa muatan hingga 1 ton, sedangkan van box menawarkan ruang kargo tertutup dengan volume lebih besar. Jika usaha sering mengirim barang dalam jumlah besar, pilih mobil dengan bak atau box yang lega. Namun, jika sering melintasi jalan sempit, pilih kendaraan dengan dimensi kompak agar tetap lincah.
4. Efisiensi BBM
Efisiensi bahan bakar adalah kunci keberlanjutan usaha. Mesin diesel seperti pada Mitsubishi L300 atau Isuzu Traga terkenal bandel dan lebih hemat untuk perjalanan jarak jauh dengan muatan berat. Namun, mesin bensin seperti pada Suzuki Carry atau Daihatsu Gran Max juga menjadi pilihan populer karena biaya perawatan lebih murah. UMKM perlu menimbang rute harian: apakah lebih sering di perkotaan atau antar kota.
5. Ketersediaan Suku Cadang dan Bengkel