Realitasonline.id- Mobil bekas memang lebih murah, tapi bagaimana dengan biaya perawatannya? Simak perbandingan lengkap biaya servis, suku cadang, dan efisiensi antara mobil baru dan mobil bekas dalam jangka panjang.
Ketika membeli mobil, banyak orang hanya fokus pada harga beli, padahal biaya perawatan jangka panjang adalah faktor penting dalam menghitung total kepemilikan (Total Cost of Ownership).
Sering muncul pertanyaan: lebih irit mana, mobil baru atau mobil bekas?
Untuk menjawabnya, mari kita bahas secara menyeluruh dari sisi servis, suku cadang, konsumsi bahan bakar, dan umur pemakaian.
Baca Juga: Harga Mobil Baru Turun di Akhir Tahun: Kapan Waktu Terbaik untuk Membeli?
1. Mobil Baru: Minim Perawatan, Tapi Butuh Biaya Awal Lebih Besar
Mobil baru memiliki keunggulan utama dalam hal kondisi dan garansi. Biasanya, mobil baru mendapatkan gratis servis berkala selama 2–3 tahun atau hingga 50.000 km. Selama masa garansi ini, biaya perawatan relatif ringan karena sebagian besar komponen masih dalam kondisi prima.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan:
- Harga servis di bengkel resmi mobil baru cenderung lebih mahal dibanding bengkel umum.
- Penggantian suku cadang wajib menggunakan komponen orisinal, yang harganya bisa lebih tinggi.
- Setelah masa garansi berakhir, biaya servis akan meningkat, terutama untuk mobil dengan teknologi tinggi seperti turbocharger, hybrid, atau transmisi CVT.
Meski begitu, mobil baru jarang mengalami kerusakan mendadak dan lebih hemat waktu karena jadwal servis sudah teratur dari pabrikan.
2. Mobil Bekas: Harga Awal Murah, Tapi Risiko Perawatan Lebih Tinggi
Mobil bekas memang lebih ekonomis saat pembelian, tetapi biaya perawatannya sering kali lebih besar tergantung usia dan kondisi kendaraan. Mobil yang sudah berumur 5–10 tahun biasanya memerlukan perhatian lebih pada bagian:
- Sistem pendingin (radiator, water pump)
- Suspensi dan kaki-kaki
- Kampas rem dan kopling
- Komponen kelistrikan
Selain itu, risiko kerusakan tak terduga seperti bocor oli, gasket rusak, atau sensor mesin mati juga lebih tinggi. Namun, dengan pemeriksaan awal yang teliti dan perawatan rutin, mobil bekas masih bisa menjadi pilihan irit dan tahan lama.
Kuncinya adalah memilih mobil dengan riwayat servis resmi dan tidak pernah mengalami tabrakan atau banjir.
3. Konsumsi Bahan Bakar: Mobil Baru Lebih Efisien
Mobil keluaran terbaru kini dibekali dengan teknologi mesin lebih irit dan ramah lingkungan, seperti sistem injeksi canggih, start-stop engine, hingga mode eco driving. Hal ini membuat konsumsi bahan bakar mobil baru bisa lebih hemat hingga 15–25% dibanding model lama. Sementara mobil bekas (terutama generasi sebelum 2015) cenderung boros karena desain mesin belum seefisien saat ini. Namun, jika mobil bekas tersebut rutin di servis dan mesinnya masih sehat, selisih efisiensi bahan bakarnya tidak terlalu besar.
Baca Juga: Tips Cerdas Membeli Mobil Bekas Berkualitas: Panduan untuk Pemula
4. Harga Suku Cadang dan Ketersediaan
Salah satu keuntungan mobil bekas adalah harga suku cadang umumnya lebih murah, terutama untuk merek populer seperti Toyota, Honda, dan Suzuki. Banyak juga komponen aftermarket yang lebih terjangkau dibandingkan komponen orisinal mobil baru.
Sebaliknya, mobil baru — terutama yang masih jarang di jalan — kadang memiliki harga spare part tinggi dan stok terbatas, karena belum banyak tersedia di pasar bebas. Jadi, dari sisi ketersediaan suku cadang, mobil bekas seringkali lebih unggul.
5. Nilai Jual Kembali (Resale Value)
Mobil baru akan mengalami penyusutan nilai (depresiasi) sekitar 15–20% di tahun pertama, dan 40–50% setelah lima tahun. Sementara mobil bekas yang dibeli dengan harga sudah turun biasanya lebih stabil nilai jualnya. Artinya, kerugian dari depresiasi jauh lebih kecil.
Jika kamu berencana menjual mobil kembali dalam 2–3 tahun, mobil bekas lebih menguntungkan. Namun, jika ingin dipakai lebih dari 5 tahun, mobil baru akan lebih efisien secara jangka panjang karena kondisi dan umur pemakaian yang lebih muda.
6. Total Biaya Kepemilikan (5 Tahun Simulasi Kasar)
Sebagai gambaran sederhana:
- Mobil Baru Rp 300 juta
Harga Beli Rp 300 jt
Perawatan 5 Tahun Rp 20–25 jt
Nilai Jual Kembali Rp 180 jt
Total Biaya Bersih ±Rp 145 jt
- Mobil Bekas Harga Beli Rp 180 juta
Perawatan 5 Tahun Rp 30–40 jt
Nilai Jual Kembali Rp 130 jt
Total Biaya Bersih ±Rp 90 jt
Baca Juga: Mobil Baru vs Mobil Bekas: Mana yang Lebih Menguntungkan di Tahun 2025?
Catatan: angka di atas adalah estimasi rata-rata untuk mobil keluarga menengah dengan pemakaian normal. Terlihat bahwa selisih total biaya tidak terlalu jauh, tergantung kondisi mobil dan pola pemakaian.
Mobil baru cocok bagi kamu yang ingin kendaraan bebas risiko, irit bahan bakar, dan minim perawatan awal.
Mobil bekas ideal untuk kamu yang ingin harga beli lebih murah, dengan catatan siap melakukan perawatan ekstra dan teliti memilih unit.
Baca Juga: Harga Mobil Bekas 2025 Naik Lagi? Ini Penyebab dan Cara Dapat Unit Murah Berkualitas
Dalam jangka panjang, mobil baru lebih efisien untuk pemakaian 5 tahun ke atas, sedangkan mobil bekas lebih hemat untuk jangka pendek (1–3 tahun). Keduanya tetap bisa menjadi pilihan bijak, asal disesuaikan dengan kemampuan finansial dan kebutuhan mobilitas harian.(KN)