Memicu "Benturan Keras": Wajib Henti Total Sebelum Pindah Transmisi Matic dari 'R' ke 'D'

photo author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 16:37 WIB
Transmisi matic. (Tangkapan layar/toyota.astra)
Transmisi matic. (Tangkapan layar/toyota.astra)

Realitasonline.id | Transmisi otomatis (matik) dirancang untuk memudahkan pengemudi, namun kemudahan ini sering disalahgunakan, terutama saat melakukan manuver maju dan mundur berulang kali, seperti saat parkir paralel atau keluar dari garasi. Kesalahan yang umum terjadi dan berpotensi merusak adalah memindahkan tuas dari posisi R (Reverse/Mundur) langsung ke D (Drive/Maju) sebelum mobil benar-benar berhenti total.

Ketika mobil masih bergerak mundur (bahkan sangat pelan), roda penggerak masih berputar searah mundur. Memaksa perpindahan tuas ke D saat itu juga akan memerintahkan komponen di dalam girboks untuk segera memutar arah roda ke depan. Hal ini menciptakan gaya puntir yang berlawanan secara mendadak pada planetary gear set, inti mekanis dari transmisi matik.

Baca Juga: Kesalahan Fatal Pengemudi Matic: Pindah Gigi ke Netral (N) Saat di Turunan Membahayakan Rem dan Transmisi

Dampak langsung dari tindakan ini adalah munculnya hentakan keras atau bunyi "jedug" yang terasa dari bawah mobil. Hentakan ini merupakan bukti bahwa clutch pack dan gigi di dalam transmisi bekerja terlalu keras untuk mengatasi perbedaan arah putaran yang ekstrem.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini menimbulkan kerusakan serius, meliputi:

  1. Kerusakan Komponen Internal Transmisi: Gaya kejut yang berulang kali terjadi pada planetary gear set dapat menyebabkan roda gigi (sun gear) menjadi retak atau rompal, mengurangi presisi clearance, dan memperpendek usia pakai transmisi secara signifikan. Biaya perbaikan untuk kerusakan mekanis internal ini biasanya sangat mahal dan memerlukan proses overhaul (turun transmisi).

  2. Keausan Dini Clutch Pack: Sama seperti pindah dari D ke R saat melaju, perpindahan dari R ke D tanpa jeda akan menyebabkan clutch pack (kampas kopling) mengalami gesekan berlebihan dan panas tinggi. Hal ini memicu penipisan kampas kopling lebih cepat dan meningkatkan risiko transmisi selip.

Oleh karena itu, prinsip utama dalam mengemudikan mobil matik adalah: selalu pastikan mobil berhenti total sebelum memindahkan tuas transmisi antara posisi R, N, dan D. Gunakan rem kaki untuk benar-benar menghentikan laju kendaraan, berikan jeda sepersekian detik, baru kemudian pindahkan tuas ke posisi yang diinginkan. Kebiasaan mengemudi yang halus dan prosedural adalah kunci untuk menjaga performa dan keawetan transmisi otomatis Anda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X