Realitasonline.id | Transmisi otomatis (matik) modern dirancang untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan, yang berarti pada kecepatan tinggi, transmisi akan secara otomatis memilih gigi tertinggi (misalnya gigi 4, 5, atau 6) di posisi D (Drive). Namun, beberapa pengemudi, seringkali karena ingin memanfaatkan engine brake secara berlebihan atau mencoba manuver mendadak, melakukan kesalahan dengan memindahkan tuas dari posisi D langsung ke gigi rendah, seperti L (Low) atau D1/2/3, saat mobil masih melaju dalam kecepatan tinggi.
Baca Juga: Ledakan Torsi Instan: Bahaya Memindahkan Tuas Matic dari 'N' ke 'D' Sambil Menginjak Gas
Meskipun secara teknis transmisi memungkinkan perpindahan ini, melakukannya pada kecepatan yang tidak sesuai dengan rasio gigi rendah dapat menyebabkan kerusakan mekanis yang parah dan berisiko kehilangan kendali. Gigi L atau D1 hanya boleh digunakan pada kecepatan sangat rendah (mendekati berhenti), untuk tanjakan curam, atau saat membutuhkan engine brake di turunan tajam dengan kecepatan yang terkontrol.
Dampak dari memindahkan tuas ke gigi rendah (L) saat mobil melaju kencang adalah:
-
Over-revving Mesin (Putaran Mesin Berlebihan): Inilah bahaya paling serius. Ketika mobil melaju kencang dan tuas dipindahkan ke L, transmisi dipaksa masuk ke gigi paling rendah (gigi 1). Karena kecepatan roda yang tinggi, mesin dipaksa berputar sangat cepat agar sesuai dengan rasio gigi 1. Hal ini menyebabkan putaran mesin (Revolutions Per Minute/RPM) melonjak tajam melampaui batas aman (redline). Over-revving dapat merusak komponen internal mesin seperti katup (valve), piston, dan poros engkol (crankshaft), yang berujung pada kerusakan mesin total.
-
Shock Load pada Transmisi: Perpindahan mendadak dari gigi tinggi ke gigi sangat rendah pada kecepatan tinggi menimbulkan hentakan keras (shock load) pada clutch pack dan planetary gear set. Komponen transmisi dipaksa memperlambat kecepatan putaran roda secara instan, menyebabkan gesekan berlebihan dan panas tinggi yang dapat merusak seal serta menyebabkan clutch pack aus atau selip.
-
Kehilangan Kendali: Efek engine brake yang terlalu kuat dan mendadak pada kecepatan tinggi dapat menyebabkan roda penggerak tergelincir atau terkunci sementara dan mobil terasa terlempar ke depan. Hal ini sangat berbahaya karena pengemudi kehilangan kendali traksi, meningkatkan risiko terpelanting atau kecelakaan.
Penggunaan Gigi Rendah yang Tepat: Jika Anda perlu menggunakan gigi rendah untuk engine brake saat turunan, lakukanlah secara bertahap (misalnya dari D ke D3, lalu ke D2, kemudian ke L) dan hanya setelah kecepatan mobil diturunkan secara signifikan menggunakan rem kaki. Selalu pastikan kecepatan mobil sesuai dengan batas kecepatan maksimum gigi yang Anda pilih untuk menjaga keamanan transmisi dan mesin.