Teknologi di Balik Mobil Hybrid: Cara Kerja, Jenis, dan Inovasi Terkini

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 13:39 WIB
 Mobil Hybrid dari Toyota (Realitasonline/toyota.astra.co.id)
Mobil Hybrid dari Toyota (Realitasonline/toyota.astra.co.id)


Realitasonline.id- Mobil hybrid kini menjadi sorotan utama dalam dunia otomotif modern. Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya efisiensi energi dan pengurangan emisi, kendaraan hybrid hadir sebagai solusi cerdas yang menggabungkan dua sumber tenaga: mesin konvensional dan motor listrik.

Namun, bagaimana sebenarnya sistem hybrid bekerja? Apa saja jenis-jenisnya? Dan seperti apa inovasi terbaru yang terus dikembangkan oleh pabrikan otomotif dunia?


Artikel ini akan membahas secara lengkap teknologi di balik mobil hybrid dan mengapa sistem ini menjadi jembatan penting menuju era kendaraan listrik penuh.

Baca Juga: Insentif Pemerintah untuk Mobil Hybrid: Peluang dan Tantangan di Pasar Domestik

1. Cara Kerja Mobil Hybrid

Secara sederhana, mobil hybrid menggunakan dua sistem penggerak utama:
- Mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine / ICE) — biasanya menggunakan bensin.
- Motor listrik — digerakkan oleh energi dari baterai.
Kedua sumber tenaga ini bekerja secara bergantian atau bersamaan, tergantung pada kebutuhan tenaga dan kondisi berkendara. Misalnya:
•Saat kecepatan rendah atau start, mobil dapat berjalan hanya dengan motor listrik (tanpa bahan bakar).
•Saat akselerasi atau beban berat, mesin bensin dan motor listrik bekerja bersamaan untuk menghasilkan tenaga optimal.
•Saat deselerasi atau pengereman, sistem akan mengubah energi kinetik menjadi listrik untuk mengisi ulang baterai — proses ini disebut regenerative braking.
Dengan kombinasi tersebut, mobil hybrid mampu menghemat bahan bakar secara signifikan sekaligus menekan emisi gas buang.

2. Jenis-Jenis Sistem Hybrid

Teknologi hybrid berkembang dalam beberapa bentuk tergantung pada desain dan fungsi sistemnya. Berikut adalah tiga jenis utama mobil hybrid yang umum digunakan di industri otomotif:

- Parallel Hybrid
Jenis ini adalah yang paling umum digunakan, misalnya pada Toyota Corolla Cross Hybrid atau Honda CR-V e:HEV. Dalam sistem ini, mesin bensin dan motor listrik sama-sama dapat menggerakkan roda.

Komputer kendaraan menentukan kapan keduanya bekerja sendiri-sendiri atau bersamaan, tergantung kondisi jalan.
Kelebihannya: efisien, responsif, dan tidak memerlukan pengisian daya eksternal.

- Series Hybrid
Pada sistem ini, hanya motor listrik yang menggerakkan roda, sedangkan mesin bensin berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai.

Contohnya bisa ditemukan pada teknologi Nissan e-POWER, di mana pengalaman berkendara terasa seperti mobil listrik, tetapi tetap menggunakan bensin untuk menghasilkan daya.
Kelebihannya: sensasi berkendara seperti EV dengan jarak tempuh lebih panjang tanpa khawatir kehabisan daya.

Baca Juga: Mobil Hybrid vs Mobil Listrik Murni: Mana yang Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan?

- Plug-in Hybrid (PHEV)
Jenis ini memiliki baterai lebih besar dan dapat diisi ulang melalui stop kontak listrik eksternal. Contohnya adalah Mitsubishi Outlander PHEV atau Hyundai Tucson PHEV.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X