Kemiripan Desain Nissan Navara dan Mitsubishi Triton: Strategi Aliansi atau Kebetulan?

photo author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:03 WIB
 Keterangan foto: Nissan Navara (Realitasonline/ nissan.co.id)
Keterangan foto: Nissan Navara (Realitasonline/ nissan.co.id)



Realitasonline.id - Dalam dunia otomotif modern, kolaborasi antarbrand bukan hal baru. Namun, kemiripan desain yang mencolok antara Nissan Navara terbaru dan Mitsubishi Triton 2025 memunculkan pertanyaan besar di kalangan penggemar: apakah ini hasil dari strategi aliansi atau sekadar kebetulan desain?

Keduanya kini tampil dengan bahasa desain serupa, garis bodi tegas, wajah depan mengotak, dan lekukan maskulin. Tapi di balik kemiripan itu, ternyata ada cerita menarik tentang strategi global aliansi Nissan–Mitsubishi yang membentuk arah baru segmen pikap double cabin.

1. Aliansi Nissan–Mitsubishi: Akar Kolaborasi yang Semakin Kuat

Kolaborasi antara Nissan dan Mitsubishi dimulai sejak 2016 ketika Nissan resmi menjadi pemegang saham terbesar di Mitsubishi Motors. Bersama Renault, ketiganya membentuk Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance, salah satu aliansi otomotif terbesar di dunia.

Baca Juga: Prediksi Harga dan Varian Nissan Navara Terbaru di Pasar Indonesia

Tujuannya sederhana namun strategis efisiensi biaya pengembangan dan peningkatan daya saing global. Melalui platform bersama, pabrikan dapat berbagi riset, mesin, serta komponen tanpa kehilangan identitas merek masing-masing.

Dalam konteks ini, proyek pengembangan Nissan Navara dan Mitsubishi Triton generasi terbaru merupakan hasil nyata kolaborasi tersebut. Kedua model dibangun di atas platform ladder frame baru yang dikembangkan bersama, sekaligus berbagi teknologi mesin, suspensi, dan beberapa komponen rangka.

2. Desain Eksterior: Kembar Tapi Tak Sama

Sekilas, desain Navara dan Triton terbaru tampak seperti “saudara kembar”. Keduanya mengusung proporsi bodi tinggi, lampu depan LED bertingkat, dan grille besar berbentuk trapesium.

Baca Juga: Lexus Siap Luncurkan Mobil Sport Hibrida Terbaru: Mengintip Desain Interior Futuristiknya

Namun, bila diperhatikan lebih detail, ada perbedaan karakter desain yang disengaja. Nissan Navara tetap mempertahankan gaya “tough yet sophisticated”, dengan sentuhan elegan dan garis bodi lebih halus. Wajah depannya diwarnai grille besar berbentuk “V-Motion” khas Nissan serta DRL berbentuk C yang futuristik. Mitsubishi Triton, di sisi lain, tampil lebih garang dengan bahasa desain “Dynamic Shield”.

Lampu utamanya berbentuk persegi dan fascia depan tampak lebih agresif.
Kedua desain tersebut dikembangkan bersama oleh tim desain global aliansi, namun masing-masing merek tetap memiliki DNA visual yang berbeda, sesuai target pasar dan karakter pengguna.

2. Kesamaan Struktur dan Teknologi

Dibalik bodi yang berbeda, keduanya berbagi struktur rangka, platform sasis, dan beberapa komponen mekanikal utama. Platform baru ini dikembangkan untuk meningkatkan kekakuan torsi hingga 40%, sekaligus membuat kedua pikap ini lebih stabil di kecepatan tinggi dan lebih nyaman di jalan kasar. Beberapa kesamaan utama meliputi:

Baca Juga: Toyota Yaris Cross 2025 Jadi Primadona Baru di Pasar Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya yang Bikin Banyak Orang Tergoda

- Suspensi belakang lima link coil spring pada varian high-end, menggantikan daun per lama yang lebih kaku.
- Sistem penggerak 4WD Super Select II (Triton) dan Shift-on-the-Fly (Navara) yang dikembangkan bersama.
- Mesin diesel 2.4 liter turbo dengan tuning berbeda di masing-masing merek.
- Transmisi otomatis 6 percepatan, hasil pengembangan bersama untuk efisiensi dan respons lebih halus.
Dengan berbagi komponen tersebut, Nissan dan Mitsubishi dapat menekan biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas maupun performa.
Filosofi Desain: Dua Arah, Satu Tujuan
Walau berbagi basis, filosofi keduanya tetap berbeda:
- Nissan Navara lebih menonjolkan gaya hidup dan kenyamanan urban, cocok untuk profesional yang butuh kendaraan tangguh namun elegan.
- Mitsubishi Triton tetap mempertahankan identitas off-road fighter, dengan tampilan agresif dan karakter pekerja keras.

Keduanya pada dasarnya mengejar segmen pasar yang sedikit berbeda, meskipun berada di kelas yang sama. Strategi ini membuat mereka bisa berbagi basis teknis, namun tetap tidak saling “memakan pasar”. Kelebihan Strategi Kolaborasi Ini, Aliansi ini membawa sejumlah manfaat besar bagi kedua merek:

- Efisiensi RdanD (Riset dan Pengembangan) – biaya pengembangan model baru bisa ditekan hingga 30%.
- Skala produksi lebih besar, membuat harga lebih kompetitif di pasar global.
- Standarisasi kualitas dan keamanan yang lebih tinggi berkat teknologi gabungan.
- Perluasan jaringan distribusi global, karena kedua merek dapat saling berbagi pasar di berbagai negara.

Baca Juga: Honda CR-V 2025 Jadi Incaran Baru Keluarga Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya yang Bikin Banyak Orang Penasaran

Contohnya, Navara lebih dominan di Asia dan Timur Tengah, sementara Triton kuat di Australia dan Thailand. Melalui aliansi ini, keduanya dapat saling mengisi wilayah distribusi yang belum tergarap optimal.

3. Apakah Identitas Masing-Masing Akan Hilang?

Pertanyaan yang sering muncul: apakah kolaborasi ini membuat masing-masing merek kehilangan jati diri?

Jawabannya: tidak. Nissan dan Mitsubishi tetap memiliki tim desain dan rekayasa tersendiri yang memastikan karakter masing-masing tetap terjaga.
Navara tetap menawarkan kenyamanan dan desain elegan khas Nissan, sementara Triton mempertahankan tampilan agresif dan kemampuan off-road ekstrem yang menjadi ciri khasnya. Justru, kolaborasi ini memungkinkan kedua merek untuk berinovasi lebih cepat dan efisien dalam menghadirkan teknologi baru ke pasar.

Kemiripan antara Nissan Navara dan Mitsubishi Triton bukanlah kebetulan desain, melainkan strategi matang hasil sinergi aliansi global. Keduanya berbagi platform dan teknologi, namun tetap menjaga karakter masing-masing agar tidak saling meniru secara total.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X