Menyalakan Kenyamanan yang Mahal: Benarkah Penggunaan AC Mobil Berlebihan Menyedot BBM?

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 14:40 WIB
Ilustrasi AC mobil tidak dingin lagi   (Sumber : Freepik)
Ilustrasi AC mobil tidak dingin lagi (Sumber : Freepik)

 

 

Realitasonline.id | Penggunaan Air Conditioner (AC) merupakan kebutuhan esensial bagi pengemudi di wilayah tropis seperti Indonesia, menawarkan kenyamanan yang sangat dibutuhkan dari cuaca panas. Namun, di balik kesejukan yang diberikan, sistem pendingin ini ternyata memiliki kaitan erat dengan efisiensi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertanyaan mengenai seberapa besar pengaruh AC terhadap borosnya bensin sering menjadi perdebatan, tetapi secara teknis, fakta menunjukkan adanya beban tambahan yang signifikan pada mesin.

Sistem AC mobil bekerja dengan memanfaatkan kompresor yang digerakkan langsung oleh mesin melalui sabuk (belt) penghubung. Kompresor ini bertugas memampatkan refrigeran (freon) yang merupakan langkah awal dalam proses pendinginan. Saat AC dihidupkan, kompresor aktif dan menarik daya mekanis dari mesin. Beban tambahan inilah yang membuat mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan, baik untuk menggerakkan mobil maupun untuk menjalankan kompresor AC secara bersamaan.

Baca Juga: Waspada Dompet Terkuras: Beban Berlebih pada Mobil Jadi Penyebab Utama Konsumsi BBM Melonjak Drastis

Peningkatan konsumsi BBM menjadi semakin terasa ketika pengemudi mengatur suhu AC ke tingkat paling rendah (maksimal dingin) secara terus-menerus. Kondisi ini memaksa kompresor bekerja lebih lama dan lebih sering aktif (cut-in), sebab mesin harus terus berupaya mencapai dan mempertahankan suhu kabin yang sangat dingin. Beban mesin yang berlebihan dan berkelanjutan ini secara langsung berbanding lurus dengan peningkatan debit bahan bakar yang dialirkan ke ruang bakar. Menurut beberapa studi, penggunaan AC mobil yang tidak bijak dapat meningkatkan konsumsi BBM hingga 5 sampai 20 persen, dengan dampak yang lebih signifikan terasa pada mobil bermesin kecil.

Untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar tanpa mengorbankan kenyamanan, pengguna disarankan untuk menggunakan AC secara bijak. Ini termasuk tidak menyetel suhu terlalu rendah, menaikkan suhu AC saat kabin sudah terasa dingin, dan menggunakan fitur sirkulasi udara (mode resirkulasi) agar AC tidak terus-menerus mendinginkan udara panas dari luar. Selain itu, kondisi komponen AC yang prima—seperti filter kabin yang bersih—juga krusial, karena AC yang kotor atau rusak akan mengurangi efisiensinya, yang pada akhirnya kembali membebani mesin dan menguras isi tangki bensin lebih cepat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X