Waspada! Salah Pilih Oli Mesin Bikin Mobil Boros BBM: Mesin Kerja Keras, Dompet Terkuras

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 19:53 WIB
Oli mesin mobil (Realitasonline/pexels-Daniel Andraski)
Oli mesin mobil (Realitasonline/pexels-Daniel Andraski)

 

Realitasonline.id | Pemilihan oli mesin seringkali dianggap sebatas merek dan harga, padahal spesifikasi dan kekentalan (viskositas) oli yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan merupakan salah satu penyebab tersembunyi yang membuat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada mobil melonjak drastis. Fenomena ini bukan mitos, melainkan fakta teknis yang berhubungan langsung dengan efisiensi kerja mesin.

Baca Juga: Jebakan Senyap Boros BBM: Bahaya Filter Udara Kotor Menggerogoti Efisiensi Mesin Mobil

Tugas utama oli adalah melumasi komponen-komponen mesin yang saling bergesekan, seperti piston, silinder, dan poros engkol, untuk meminimalkan friksi. Semakin rendah gesekan, semakin ringan kerja mesin, dan semakin sedikit energi yang terbuang sia-sia. Namun, ketika pengemudi salah memilih oli, terutama menggunakan oli yang terlalu kental (high viscosity) dari yang disarankan, masalah pun muncul. Oli yang terlalu kental akan meningkatkan daya hambat aliran di antara komponen-komponen mesin, menyebabkan gesekan internal yang lebih besar.

Peningkatan gesekan ini memaksa mesin bekerja jauh lebih keras dan membutuhkan tenaga ekstra untuk melakukan gerakan yang sama. Energi tambahan yang dibutuhkan tersebut secara otomatis "ditarik" dari bahan bakar, sehingga injeksi BBM menjadi lebih banyak dari kebutuhan normal, dan mobil pun menjadi boros. Sebaliknya, oli yang terlalu encer dari spesifikasi yang direkomendasikan juga bermasalah karena dapat mengurangi kemampuan pelumasan maksimal, yang berujung pada peningkatan keausan komponen dan suhu mesin (overheat), yang pada akhirnya juga menurunkan efisiensi BBM.

Untuk menghindari jebakan boros BBM akibat salah oli, pemilik kendaraan wajib selalu merujuk pada buku panduan pabrikan untuk mengetahui kode spesifikasi oli yang tepat, baik dari segi viskositas (seperti SAE $10W-30$ atau $5W-30$) maupun standar kualitas (seperti API Service atau ACEA). Menggunakan oli sesuai standar bukan hanya menghemat biaya bahan bakar hingga persentase tertentu, tetapi juga menjaga performa mesin tetap optimal, memperpanjang usia pakai komponen, dan menghindari kerusakan serius pada jangka panjang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X