Realitasonline.id-Toyota Raize menjadi salah satu SUV kompak yang paling digemari di Indonesia, terutama karena hadirnya mesin 1.0L turbo yang bertenaga namun tetap efisien.
Mesin berteknologi turbo memang menawarkan sensasi berkendara yang menyenangkan, namun disisi lain membutuhkan perawatan yang lebih cermat dibanding mesin konvensional.
Agar performa Toyota Raize tetap optimal dan awet dalam jangka panjang, pemilik perlu memahami cara merawatnya secara benar mulai dari pemilihan oli, bahan bakar, hingga kebiasaan mencuci mobil.
1. Gunakan Oli dengan Spesifikasi yang Tepat
Oli merupakan darah kehidupan bagi mesin, terlebih pada kendaraan bermesin turbo seperti Toyota Raize. Mesin turbo bekerja pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi karena adanya tambahan tenaga dari kompresor udara. Oleh karena itu, gunakan oli dengan viskositas dan standar API sesuai rekomendasi Toyota, biasanya SAE 0W-20 atau 5W-30 dengan spesifikasi sintetis penuh (full synthetic).
Gantilah oli secara rutin setiap 5.000–10.000 km tergantung intensitas pemakaian. Jangan menunggu oli berubah warna terlalu pekat baru diganti, karena hal itu bisa mempercepat keausan pada bearing turbo. Selain itu, periksa juga filter oli agar aliran pelumas tetap lancar dan bersih.
2. Pilih Bahan Bakar dengan Oktan yang Sesuai
Mesin turbo sangat sensitif terhadap bahan bakar. Toyota merekomendasikan penggunaan bensin beroktan minimal RON 92 (misalnya Pertamax atau Shell Super). Penggunaan bensin dengan oktan lebih rendah dapat menyebabkan knocking atau detonasi dini, yang bisa merusak piston dan menurunkan efisiensi mesin.
Selain itu, bahan bakar berkualitas tinggi memiliki kandungan aditif yang dapat membersihkan ruang bakar dan menjaga injektor tetap dalam kondisi optimal. Jika kamu sering menggunakan mobil di perkotaan dengan lalu lintas padat, usahakan sesekali isi bahan bakar berkualitas tinggi agar sistem pembakaran tetap bersih dan responsif.
3. Biarkan Mesin Dingin Sebelum Dimatikan
Kebiasaan ini sering diabaikan oleh pengemudi. Setelah berkendara jauh atau dalam kecepatan tinggi, mesin turbo memiliki suhu yang cukup tinggi. Jika langsung dimatikan, oli yang masih panas dapat mengendap dan menyebabkan kerak di poros turbo.
Untuk menghindari hal tersebut, biasakan membiarkan mesin idle sekitar 1–2 menit sebelum dimatikan, agar suhu dan tekanan oli menurun secara alami. Langkah sederhana ini sangat berpengaruh pada keawetan turbocharger.