Selain Memeriksa Mesin Pendingin, Ini Cara Mencegah Mesin Motor Overheat Saat Touring Musim Panas

photo author
- Senin, 24 November 2025 | 12:39 WIB
Keterangan foto: Ilustrasi Motor Yamaha NMax (Realitasonline/ www.yamaha-motor.co.id)
Keterangan foto: Ilustrasi Motor Yamaha NMax (Realitasonline/ www.yamaha-motor.co.id)

 

Realitasonline.id - OTOMOTIF | Musim panas adalah musim paling populer untuk touring motor, terutama di Indonesia. Cuaca cerah, jalanan kering, dan pemandangan di banyak daerah akan terlihat jauh lebih clear dan memanjakan mata. Tetapi touring di musim panas memiliki satu risiko besar yang tidak boleh diremehkan oleh para riders: yaitu risiko mesin motor overheat. Panas lingkungan yang sudah tinggi, ditambah beban kerja mesin yang terus dipakai non-stop, akan membuat temperatur mesin naik drastis. Jika motor tidak dirawat dengan benar, overheat bisa terjadi dan membuat touring hancur total di tengah jalan.

Bagaimana cara mencegah motor overheat? Artikel ini menjelaskan tuntas.


1. Gunakan oli berkualitas sebelum touring

Oli adalah darah utama mesin. Tanpa oli yang berfungsi baik, gesekan antar komponen mesin akan sangat besar. Hasilnya panas mesin cepat naik. Karena itu sebelum touring, pastikan oli motor sudah diganti. Pilih oli yang punya standard API / JASO yang sesuai dan berkualitas. Idealnya, gunakan oli full synthetic jika motor kamu sering diajak touring jarak jauh karena oli ini punya ketahanan temperatur lebih stabil.
Oli yang kentalnya stabil juga akan mempertahankan kenyamanan mesin dalam kecepatan konstan tinggi. Touring biasanya tidak ada stop and go, tetapi speed rendah namun konstan. Kondisi ini justru membuat mesin bisa lama berada di suhu tinggi.

Baca Juga: Mau Touring Tapi Bawaan Banyak? Cek Ini Cara Packing Barang Touring Tanpa Mengganggu Keseimbangan Motor


2. Periksa sistem pendingin

Motor matic atau sport yang sudah menggunakan radiator, harus mendapat perhatian ekstra pada cairan coolant. Bukan hanya sekedar cek volume, tetapi pastikan cairan coolant masih punya kualitas pendinginan baik. Jangan pakai air biasa dari keran, karena air berpotensi mengandung mineral yang akan mengendap di jalur pendinginan.
Jika motor kamu masih sistem pendinginan udara, pastikan sirip-sirip mesin bersih dari kotoran, oli rembes, atau debu. Permukaan sirip yang kotor akan mengurangi efek penghantar panas.


3. Hindari RPM tinggi terlalu lama

Touring bukan balapan. Banyak biker yang ingin touring dengan gaya “full throttle” agar cepat sampai. Padahal mesin yang digeber konstan di RPM tinggi akan sangat mudah naik temperatur. Strategi yang benar adalah: jaga kecepatan stabil, tetapi tidak terlalu memaksa mesin. Sesuaikan kecepatan dengan kemampuan mesin dan kondisi jalan. Mesin injeksi modern sangat efisien, tapi tetap saja tidak boleh dipaksa.
Pada kondisi jalan lurus panjang, kamu harus tetap sesekali “lepas gas” untuk memberi nafas mesin. Hal sederhana seperti menurunkan gas 2-3 detik setiap beberapa menit dapat membantu mengurangi akumulasi panas.

Baca Juga: Yuk Dicoba, Ini Beberapa Servis Ringan Motor yang Bisa Dilakukan Sendiri Sebelum Liburan Akhir Tahun


4. Jangan melakukan modifikasi ekstrem yang mengorbankan pendinginan

Modifikasi motor sering membuat sirkulasi udara berubah. Contoh komponen body aftermarket yang menutup bagian mesin, cover radiator yang terlalu rapat, atau variasi undercowl agressif yang justru menghambat aliran angin. Memang motor jadi terlihat sporty, tapi aerodinamika yang salah bisa memerangkap panas. Untuk touring musim panas, motor justru harus dibuat “bernapas”. Tidak apa-apa tampilan simple, yang penting mesin dingin.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X