Realitasonline.id - Wuling Air EV 2026 adalah mobil listrik mungil yang memadukan gaya modern, efisiensi tinggi, dan harga bersahabat, khususnya cocok untuk mobilitas urban di Indonesia.
Di bawah ini penjelasan santai dan menyeluruh tanpa poin, tapi tetap informatif:
Awalnya diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan 2022 dengan sebutan “Wuling EV”, mobil ini dirakit secara lokal di pabrik Cikarang dan menjadi model global pertama dari Wuling yang dijual di luar Tiongkok.
Wuling Air EV hadir sebagai mobil kota berbasis platform GSEV milik SAIC-GM-Wuling, yang sebelumnya dipakai untuk Mini EV dan Nano EV.
Desain Air EV sangat futuristik dengan siluet kotak ramping dan atap tinggi, garis lampu LED horizontal yang menyambung ke spion, serta lampu utama yang ditempatkan lebih rendah memberikan kesan modern dan unik.
Mesin listriknya menggerakkan roda belakang (rear-motor, rear-wheel drive) dengan pilihan tenaga motor sekitar 30 kW sampai 50 kW.
Kapasitas baterainya tersedia dalam dua opsi: 17,3 kWh untuk varian Short/Standard Range yang mampu menempuh sekitar 200 km, dan 26,7 kWh untuk varian Long/Pro yang bisa melaju sampai 300 km dalam kondisi optimal.
Keistimewaan model Long Range termasuk charging AC yang lebih cepat (6,6 kW), sementara varian Standard hanya 2,0 kW.
Wuling membekalinya dengan fitur modern seperti aplikasi Wuling Remote Control (IoV), perintah suara dalam bahasa Indonesia (WIND), layar floating ganda 10,25 inci untuk varian Long Range, keyless entry, jok sintetis, sistem pengereman cakram di keempat roda, ABS, EBD, TPMS, ISOFIX, alarm pejalan kaki (pedestrian warning sound), dan di varian tertinggi tersedia Electronic Stability Control (ESC), Electric Parking Brake (EPB), Auto Vehicle Hold (AVH), serta Hill-hold Control (HHC).
Untuk harga, mobil ini cukup terjangkau. Kisaran harga per April 2025 mulai dari sekitar Rp 184 juta untuk varian 200 km, hingga Rp 252 juta untuk varian Pro 300 km.
Model Lite 300 km dibanderol sekitar Rp 195 juta.
Di luar itu, beberapa penawaran resmi sebelumnya menempatkan harga antara Rp 210 hingga Rp 304 juta tergantung varian.
Ulasan pengguna yang pernah mencobanya menyebut posisi duduk mobil ini cukup tinggi dan praktis dalam penggunaan tidak perlu menekan tombol "on/off", cukup pijak rem lalu gas untuk mulai jalan, seperti halnya Tesla.
Layar sentuhnya responsif, bahkan lebih responsif dibanding Hyundai Ioniq, dan sistem regenerative braking terasa cukup agresif sehingga cukup membantu dalam pengereman otomatis.
Namun, ketika melewati polisi tidur, mobil ini terasa empuk tapi agak goyang jika tidak melewati lurus, cukup wajar mengingat desain dan suspensinya.