Realitasonline.id- Hal paling krusial dari SUV besar 3 baris keluarga zaman sekarang adalah jangan cuma besar badannya, tapi juga harus punya tenaga yang bisa dijawab. Karena kalau hanya besar dan muatan banyak tapi tenaga pas-pasan, hasilnya cuma 1 mobil ngos-ngosan, supir stress.
Dan Chery Tiggo 8 generasi kelima datang dengan konsep berbeda, bodinya besar, kursinya tiga baris, tapi jantungnya dibuat bukan sekedar “cukup”, melainkan dibuat supaya menyenangkan. Makna “menyenangkan” di sini bukan untuk ngebut.
Bukan pula untuk gaya. Menyenangkan untuk konteks SUV besar itu definisinya adalah: mobil harus bisa bergerak santai, effortless, tanpa pengemudi harus menekan pedal gas dalam setiap momen ingin akselerasi. Itu definisi performa modern untuk mobil keluarga.
Baca Juga: Fitur ADAS Generasi Terbaru Chery Tiggo 8 Generasi Kelima: Seberapa Matang Untuk Jalanan Indonesia?
Mesin 2.0 TGDI: Karakter Torque Lebih Dulu Daripada Peak Horsepower
Chery menyadari bahwa karakter mesin SUV besar itu bukan pamer tenaga puncak, tapi pamer kemampuan mendorong mobil besar di rpm rendah-menengah. Mesin 2.0 turbo TGDI mereka dapat menghasilkan torsi besar sejak bawah, sehingga mobil akan terasa ringan ketika diisi penuh penumpang + barang. Karena the real use case mobil 3 baris itu bukan “mobil kosong waktu review”.
Use case sebenarnya itu mobil isi 6 orang, koper 4, baby bag, dan cooler bag. Di kondisi begini, mobil yang torsi bawahnya besar akan menciptakan sensasi effortless, bukan cepat. Effortless lebih penting daripada cepat. Mobil keluarga yang sentiannya berat harus bisa mengakselerasi tanpa supir harus “ngebut”. Dan karakter 2.0 TGDI Tiggo 8 generasi kelima memang dibangun untuk ini bukan peak HP duluan, tapi torsi merata.
Transmisi: Smoothness Diatas Segalanya
Generasi kelima Tiggo 8 bukan lagi soal bagaimana transmisinya bisa ganti gear cepat seperti sports car. Mobil besar 3 baris membutuhkan transmisi yang halus, prediktif, dan stabil. Karena transmisi kasar akan memukul kenyamanan kursi belakang, terutama baris kedua dan ketiga.
Orang yang duduk di kursi baris tiga itu sangat sensitif terhadap goncangan. Jika perpindahan gear kasar, orang baris 3 paling merasakan. Maka transmisi Tiggo 8 generasi kelima ini dikembangkan untuk karakter progresif, bukan agresif.
Artinya:
saat lepas parkiran pelan, mobil gak nyelonong
saat pindah lane, mobil gak “ngagetin”
saat butuh akselerasi sedikit, sistem tidak panik
Dan poin ini jarang dibahas reviewer, padahal untuk keluarga ini yang paling penting.
Baca Juga: Harley-Davidson V-Rod 2025 Diluncurkan: Perpaduan Kekuatan, Gaya, dan Teknologi Modern