otomotif

Tol Bukan Tempat Berekspresi Emosi dan Ego Saat Macet! Begini Etika dan Strategi Agar Tetap Aman Berkendara

Sabtu, 29 November 2025 | 18:02 WIB
Ilustrasi mengendarai mobil (Realitasonline/wuling.id)

Realitasonline.id- Kemacetan di jalan tol adalah salah satu skenario paling melelahkan saat libur akhir tahun. Berbeda dengan kemacetan di dalam kota, karakter macet di jalan tol lebih menguras mental karena tidak ada jalur alternatif, jarang tempat berhenti, rest area penuh, dan semua kendaraan bergerak dalam ritme padat pelan.

Jika pengemudi tidak memahami etika dan strategi menghadapi macet di tol, risiko kelelahan, stres, dan emosi bisa meningkat. Artikel ini akan membahas strategi aman dan etika berkendara saat macet panjang di jalan tol Indonesia.

Tol bukan tempat berekspresi emosi dan ego

Pertama yang harus ditanamkan adalah mindset. Tol bukan tempat untuk mengekspresikan ego berkendara. Banyak pengemudi memaksa menyalip kanan-kiri, membuka hazard tanpa alasan, memaksa pindah lajur secara agresif hanya untuk maju 5 meter.

Baca Juga: Ini Dia Mirip Mobil Pejabat Zaman Dulu, Mitsuoka Galue Hadir Berdesain Retro dengan Gril Besar di Pasar Otomotif Sejak 1996

Padahal di tol, semua kendaraan bergerak dalam sistem. Semakin banyak konflik antar pengemudi, semakin kacau lalu lintas.
Etika dasar:

-Tetap di lajur
-Jangan serp serp liar
-Jangan seenaknya pindah lajur
-Jangan klakson berlebihan
-Jangan dekatkan bumper terlalu rapat
-Pengemudi yang menjaga jarak dan tenang jauh lebih aman, dan efeknya ke seluruh arus kendaraan juga lebih stabil.


Hindari penggunaan bahu jalan

Bahu jalan bukan jalur alternatif. Itu jalur darurat. Bukan jalur “VIP tembak kiri untuk lebih cepat sampai”. Menggunakan bahu jalan tanpa keadaan darurat adalah pelanggaran berat dan membahayakan banyak pihak, termasuk dirimu sendiri.

Pengendara yang masuk bahu jalan sering kaget ketika ada kendaraan mogok yang parkir mendadak. Ini pemicu kecelakaan. Gunakan bahu jalan hanya dalam kondisi:

-Kendaraan benar-benar mogok
-Darurat medis
-Ada instruksi petugas
-Selain itu: jangan gunakan.


Jaga jarak aman

Menjaga jarak adalah teknik paling aman. Banyak orang berpikir semakin rapat semakin cepat masuk celah. Padahal semakin rapat, semakin sering rem-mati-rem-mati. Rem mati berulang itu boros, membuat mental capek, dan memicu kecelakaan. Jarak 1-2 mobil di depan adalah jarak aman untuk macet pelan di tol.

Baca Juga: Penampakan Lexus GX Generasi Ketiga Mulai di Malaysia, Hadir dengan Fitur SUV Ladder-Frame 3-Row

Halaman:

Tags

Terkini