Deliserdang - Realitasonline.id| Kepala bidang penataan ruang Dinas PUPR Deliserdang Agus Salim memberikan teguran keras terhadap kontraktor proyek jembatan Lau Cirem.
Teguran keras itu diberikan lantaran proses pembangunan proyek jembatan Lau Cirem sempat diterpa sejumlah polemik.
Polemik yang dimaksud adalah mulai dari pengambilan arus listrik tanpa izin, penempatan plang proyek dibawah jembatan hingga pekerja (operator alat berat) yang tak memiliki lisensi Sertifikat Izin Operasi (SIO).
Baca Juga: Dukung PON 2024 Aceh Sumut: Walikota Padangsidimpuan Minta Atlet Masuk Pelatda Persiapkan Diri
"Saya sebenarnya kurang paham soal ijin SIO itu. Nanti coba saya cek aturannya. Namun berkaitan dengan beberapa informasi tentang kelalaian pihak kontraktor pasti akan kita tegur," kata Agus.
"Kita cek nanti ke lapangan," tegas Agus lagi Senin (11/9/2023).
Sebelumnya pelaksanaan proyek jembatan Lau Cirem di Desa Perpandean Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang yang dikerjakan oleh CV Mitra Usaha itu terdapat sejumlah kejanggalan.
Kejanggalan itu salah satunya plang proyek yang sangat disoroti warga setempat.
Sebab tinjauan di lapangan, papan plang diduga sengaja diletakan di bawah jembatan. Di situ plang proyek tertulis proyek APBD Kabupaten Deli Serdang TA 2023 dengan nilai kontrak Rp 8.361.230,000,00.
Sementara data diperoleh total pagu proyek jembatan Lau Cirem dengan kode RUP 41289640 itu tercatat sebesar Rp 9.197.459.650.
Baca Juga: Soal Sikap PKS Belum Tentukan Bacawapres Pilpres 2024 Begini Reaksi Anies dan Cak Imin
Agus Salim menyebut pihaknya akan melakukan perbaikan soal pengerjaan proyek jembatan Lau Cirem dan menilai selisih pagu dengan nilai kontrak sekitar Rp 1 milyar adalah hal lumrah.
"Iya, nanti akan kita lakukan perbaikan-perbaikan terhadap 3 poin yang disampaikan tadi," kata Agus Salim.
