Tarutung - Realitasonline.id | Melalui donasi para warga, sebuah jembatan darurat atau sementara dibangun sebagai memulihkan arus lalu lintas di kenegerian Siualuompu Kecamatan Tarutung seiring anjloknya jembatan utama.
Tidak sampai hitungan minggu, jembatan sementara yang dibangun melalu donasi dari masyarakat dan pihak pemerintah serta perusahaan yang kini menangani pemulihan dasar sungai Sigeaon, menyusul anjlok dan tidak layak untuk dilalui.
Anjloknya jembatan darurat dipicu oleh semakin tergerusnya dasar sungai mengakibatkan landasan jembatan bergeser dan longsor seperti yang menimpa jembatan lama. "Menjaga hal-hal yang tak diinginkan, jembatan darurat itu ditutup dan dilarang dilintasi oleh pejalan kaki," ujar warga disekitar lokasi bermarga Hutauruk.
Baca Juga: Belasan Wanita Terjaring Razia Pekat Diantaranya Ada Hamil Tua, Ini Pesan Kasatpol PP Rudi Sitorus
Status jembatan yang membentang diatas Sungai Haidupan bermuara ke Sungai Sigeaon, menjadi tanggung jawab pihak Badan Wilayah Sungai (BWS) Wilayah II Sumatera Utara.
Pihak rekanan yang saat ini mengerjakan pengendalian dasar sungai Sigeaon Tarutung, memberikan perhatian bersinergi dengan masyarakat Siualuompu dan pihak pemerintah daerah, termasuk empat pemerintahan desa di kenegerian Siualuompu (Hutagalung, Simamora, Siraja Oloan dan pemerintahan desa Hutauruk) membuat jembatan sementara.
Tapi, lanjut warga desa Hutauruk bermarga Hutauruk kepada Realitasonline, Sabtu(18/11) disekitar lokasi, jembatan darurat anjlok seiring tergerusnya dasar sungai dan akibatnya tidak bisa dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
Baca Juga: Mobil Listrik Cina Paling Digemari Anak Muda, Simak Review-nya
Dari kondisi real dilapangan sesuai amatan Realitasonline, bila jembatan utama yang anjlok tidak sesegera mungkin diperbaiki, atau dibangun kembali, akan semakin menggerus dasar Sungai Haidupan, akan memicu anjloknya tembok penahan tanah, disepanjang alur sungai yang dipastikan berdampak kepada badan jalan.
Hal lain yang memungkinkan mengalami gangguan bagi pipa induk saluran air bersih yang melintang di samping jembatan, seperti terlihat dalam gambar.
"Sia-sialah donasi yang mengalir dari masyarakat dan berbagai pihak, yang ikut berpartisipasi membuat jembatan darurat yang menelan biaya puluhan juta rupiah tersebut,"kata warga yang lain disekitar lokasi.
Baca Juga: Emak-emak dan BKM Batang Serangan Galang Dana Kemanusiaan Untuk Palestina
Disekitar lokasi nampak terpajang nama-nama warga pendonasi serta besaran dana yang disumbangkan. Masyarakat berharap sangat pihak BWS Wilayah II Sumatera Utara memberi perhatian sesegera membangun kembali jembatan baru, bila berlama-lama dipastikan akan menelan biaya yang lebih besar.(MN)