Binjai - Realitasonline.id | Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) dan Kejari (Kejaksaan Negeri) Binjai dihaarapkan segera mengambil tindakkan terhadap dugaan pungli atau pemotongan dana KIP (Kartu Indonesia Pintar) Siswa SMA PABA Binjai.
Menurut sumber Realitasonline.id, aparat penegak hukum harus sigap dan cepat menanggapi persoalan tersebut, karena suatu hal yang tidak wajar, jika pihak sekolah seenaknya memotong dana KIP per siswa sebesar Rp 500 ribu."Kalau dikalikan 80 siswa, sudah berapa dana diraupnya," ujarnya.
Seharusnya perbuatan semacam itu, ungkapnya, sudah tidak ada lagi, tapi oknum-oknum kepsek dan lain-lainnya masih berani melakukan pengutipan memperlancarkan ajang manfaat pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Bobby Nasution Saksikan Kebahagiaan 75 Warga Medan Terima Sertipikat PTSL
Padahal, selain sumbangan dan bantuan pendidikan, pungutan di sekolah yang tidak memiliki dasar hukum, akan dipantau Satgas Saber Pungli dibentuk 20 Oktober 2016 ketika Presiden Jokowi menandatangani Perpres Nomor 87 Tahun 2016.
Sebelumnya Kepsek SMA PABA Binjai tidak bisa dikonfirmasi, tapi Operator sekolah SMA PABA Kota Binjai Aulia menghubungi media ini, Selasa sore (5/12/2023) menjelaskan, pihaknya mendapat bantuan dana KIP sekitar 60 orang.
Baca Juga: Cegah Kecelakan Pahami Titik Area Blind Spot pada Mobil, Ini Ulasannya
"Diantaranya 11 siswa ada Kartu KIP, selebihnya tidak ada Kartu KIP dan membenarkan wacana pengajuan dana KIP aspirasi untuk anggota dewan, tinggal menunggu komitmen seterusnya itu, sebulan aku ajukan kepada anak-anak, ada yang punya KIP, ada juga tidak ada kartu KIP," ujarnya seraya mengaku ada pemotongan.
Baca Juga: Masa Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Andar Amin Harahap Pilih Tunaikan Umroh 'Mengetuk Pintu Langit'
Dia menjelaskan, siswa punya kartu KIP tidak ada dipotong, yang tidak ada kartu KIP ada wacana kita agar dapat seperti yang punya kartu.(ND)
