"Padahal saya tinggal mengontrak di rumah ini tak pernah melapor, tetanggapun tidak begitu mengenal saya. Tiba-tiba ada musibah ini pak Kepala Desa datang memberi bantuan. Terimakasih pak," ucapnya terharu sambil menghapus air matanya.
Ketua BPD Sei Rotan Irwansyah mengingatkan kepada jajaran Kepala Dusun agar mendata setiap warga untuk melapor bagi pendatang dan mengurus dokumen administrasi kependudukan bagi yang belum memiliki, seperti KK, KTP dan lainnya.
"Pendataan warga amat penting, tentunya agar memudahkan Pemerintah Desa memiliki akses data kependudukan yang akurat, apalagi ketika dihadapkan seperti kondisi ini," tuturnya.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 Wib. Lima pintu rumah hangus dimakan api. Diduga api berasal dari rumah pemilik kontrakan yang berdiri paling depan diantara rumah lainnya.
Pemilik rumah kontrakan yang bernama Nazlah mengaku sedang berada di luar ketika terjadi kebakaran. Menurutnya api berasal dari kosleting listrik.
"Saya sedang tak dirumah. Tak tahu api dari mana, mungkin kosleting listrik," jawabnya sambil berurai air mata karena rumah miliknya juga hangus terbakar.
Seorang saksi mata di lokasi, Dona mengungkapkan, api mulai berkobar membakar rumah sekitar pukul 12.00 Wib siang.
Dia mengaku ikut berusaha memadamkan api dan menghubungi mobil Damkar yang datang satu jam kemudian. Dia juga membawa korban ke klinik terdtkat yang jatuh ketika sedang membuka atap seng untuk memutus rembetan api.
"Ini rumah udah merembet kan (jalaran api) sekitar jam 12.00 siang, jadi supaya tidak merembet ke rumah yang ke lima saya melihat Aan membuka seng. Mungkin karena kayu yang dipijaknya sudah lapuk, patah, dia langsung jatuh dan pingsan. Langsung kami bawa ke klinik. Mobil Pemadam Kebakaran ada dua yang datang," sebutnya.
Ketika ditanya asal api, dia menduga berasal dari pemilik rumah.
"Kalau dilihat dari kasat mata, api berasal dari pemilik rumah, Nazlah," katanya. (IW)