Puluhan Imigran Gelap Warga Rohingya Terdampar di Tanjung Pura-Langkat

photo author
- Kamis, 23 Mei 2024 | 12:24 WIB
Puluhan pengungsi Rohingnya terdampar di di Kwala Langkat. Kecamatan Tanjung Pura Sumatra Utara ( Realitasonline.id/MA)
Puluhan pengungsi Rohingnya terdampar di di Kwala Langkat. Kecamatan Tanjung Pura Sumatra Utara ( Realitasonline.id/MA)

 

Realitasonline.id - Langkat | Warga Desa Kwala Langkat Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dihebohkan dengan kedatangan 50 pengungsi Rohingya (Imigran gelap) dari kawasan pantai di desa mereka pada Rabu (22/5/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun oleh awak media, para pengungsi tersebut terombang-ambing di lautan, dan kemudian dibantu oleh sebuah kapal yang membawa mereka ke daratan, tepatnya di Desa Kwala Langkat.

Tidak ada penolakan dari warga setempat terhadap para pengungsi yang datang. Sebaliknya saat ini, masyarakat merasa kasihan terhadap pengungsi. Saat ini, pemerintahan desa serta warga setempat menyumbangkan pakaian, minuman, makanan, bahkan rokok kepada para pengungsi.

Baca Juga: Dinilai Makin Resahkan Masyarakat, BEM Nus Tolak Etnis Rohingya di Aceh

Para pengungsi yang kebanyak pria ini, sedang didata oleh petugas TNI dan Polri di lokasi penampungan sementara, di Gedung Serba Guna, Dusun V, Desa Kwala Langkat, Tanjung Pura.

Ketua BPD Desa Kwala Langkat, Susi Handayani, ketika dikonfirmasi membenarkan kedatangan pengungsi Rohingya di desanya. “Iya, mereka datang sekitar pukul 10:00 tadi. Saat ini mereka dikumpulkan di Gedung Serbaguna milik desa, di Dusun V, Desa Kwala Langkat,” ujarnya.

Kedatangan para pengungsi sudah dilaporkan oleh pihak Pemerintah Desa ke pihak Kecamatan, Polsek, serta Koramil setempat.

Baca Juga: Terkait Pengungsi Rohingya di Pesisir Timur, Baskami : Diduga Korban Penyeludupan dan Kejahatan TPPO Trans-Nasional Harus Diusut!

Susi mengatakan, dari 51 orang pengungsi diantaranya 42 laki dewasa,
3 wanita dewasa, 2 orang anak lelaki, dan 4 orang anak perempuan.

Setelah dilakukan perundingan, akhirnya semula warga yang kasihan, namun tidak menginkan mereka tinggal berada didesa mereka lama-lama, atau menolak keberadaan pengungsi untuk tinggal di desa mereka dengan waktu yang lama.

Diketahui pada umumnya, warga Rohingya adalah mayoritas Muslim tanpa kewarganegaraan yang teraniaya di Myanmar. Mereka melarikan diri dari kekerasan dan penindasan di tanah air mereka selama bertahun-tahun. Menyusul serangan militer pada tahun 2017 di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang digambarkan oleh PBB sebagai “contoh pembersihan etnis”.

Baca Juga: KRI Bontang 907 Hadang Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya di Perairan Aceh

Ratusan juta warga Rohingya melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh. Saat ini, hampir 1 juta pengungsi Rohingya tinggal di kamp-kamp yang padat di tenggara Bangladesh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X