Pembangunan Monumen Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik Dilanjutkan

photo author
- Kamis, 29 Agustus 2024 | 22:16 WIB
Wali Kota dr Susanti Dewayani menyerahkan cangkul untuk melanjutkan Pembangunan Monumen Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik. (Realitasonline/RH)
Wali Kota dr Susanti Dewayani menyerahkan cangkul untuk melanjutkan Pembangunan Monumen Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik. (Realitasonline/RH)

Realitasonline.id | PEMATANGSIANTAR - Akhirnya dibawah kepemimpinan Walikota dr Susanti Dewayani, pembangunan Monumen Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik segera terwujud.

"Saya merasa terharu dan bangga, melihat keturunan Raja Sang Naualuh Damanik berkumpul, bersatu padu. Tiada hari yang lebih bahagia bagi saya, selain hari ini. Semoga pembangunan segera berjalan dan rampung," sebut dr Susanti dalam sambutannya pada kegiatan Mamukkah Horja Pembangunan Monumen Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik, di Jalan Sangnaualuh (depan Ramayana), Kamis (29/8/2024).

dr Susanti juga menceritakan secara singkat, tidak lama setelah dilantik menjadi Plt Wali Kota Pematangsiantar. Ia bersama 30 orang lainnya berangkat melalui jalur darat ke Bengkalis, Provinsi Riau dengan memakan waktu sekitar 24 jam, berziarah ke makam Raja Sang Naualuh Damanik.

Baca Juga: Kakan Kemenag Karo Tetapkan Gung Leto Kabanjahe jadi Pengembangan Kampung Moderasi Beragama

Di makam Raja Sang Naualuh Damanik, dr Susanti berjanji untuk menyelesaikan dan melanjutkan pembangunan Monumen Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik hingga berdiri kokoh di Kota Pematangsiantar.

"Ini merupakan janji saya melalui Pemko Pematangsiantar. Puji Tuhan sudah dapat terlaksana pada tahun 2024 ini," sebut dr Susanti.

Dengan pembangunan monumen tersebut, dr Susanti menyatakan ‘utangnya’ kepada Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik sudah dapat terlaksana.

dr Susanti menegaskan pembangunan monumen tersebut harus selesai di tahun 2025, tepat pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pematangsiantar di tahun 2025.

Baca Juga: Pengedar Sabu Warga Tanjungbalai Diringkus Polres Taput

"Di lokasi inilah, Oppung kita sebelum dibawa ke Bengkalis, beristirahat. Saya hanya mempertegas Oppung Sang Naualuh Damanik selama masa penjajahan, beliau-lah yang melawan Kolonial Belanda (penjajah), sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan,” terang dr Susanti.

Masih terkait sosok Raja Siantar XIV Sang Naualuh Damanik, dr Susanti menilai raja tersebutlah yang mendengungkan toleransi di Kota Pematangsiantar. Ada Kampung Melayu, Kampung Kristen, Kampung Jawa, dan lainnya. Hal ini menandakan Kota Pematangsiantar terbuka untuk segala peradaban.

"Di titik inilah Sang Naualuh Damanik membuka jalan ke Simalungun, Batubara, dan Asahan. Hal ini menandakan Sang Naualuh Damanik sudah memikirkan perekenomian di Kota Pematangsiantar," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Sang Naualuh Damanik, Evra Sasky Damanik menjelaskan, 13 tahun lalu sudah dilakukan peletakan batu pertama dan terhenti hingga kini dilanjutkan dibawah kepemimpinan dr Susanti Dewayani. Ia mengapresiasi atas dukungan penuh dr Susanti, sehingga monumen ini nantinya membawa aura positif bagi pembangunan di Kota Pematangsiantar dan menjadi ikon.

Baca Juga: Diusung Gerindra, Partai Buruh dan Partai Umat, AZP-Ifdal Percaya Diri Daftar ke KPU Palas

"Kami dari seluruh keluarga dan panitia meminta doa dan dukungannya agar pelaksanaan ini tidak ada kendala. Bagaimanapun juga doa kita Bersama, perhatian kita bersama, maka tugu ini akan berdiri megah di kota yang kita cintai ini," tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X