Meninggalnya Siswa Akibat Squad Jump 100 Kali, LPA Deli Serdang Desak Kasek SMPN1 STM Hilir Dicopot

photo author
- Senin, 30 September 2024 | 07:04 WIB
Ketua LPA Junaidi Malik (kemeja hijau) saat memberikan pencerahan kepada murid sekolah dasar. (Realitasonline.id/zul)
Ketua LPA Junaidi Malik (kemeja hijau) saat memberikan pencerahan kepada murid sekolah dasar. (Realitasonline.id/zul)

Realitasonline.id - Lubuk Pakam | Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Deli Serdang angkat bicara terkait kematian siswa SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang usai menjalani hukuman squad jump sebanyak 100 kali.

LPA mendesak agar kepala sekolah (kasek) tersebut dicopot menyusul guru honor agama Kristen pemberi hukuman squad jump telah dinonaktifkan Dinas Pendidikan (Disdik) Deli Serdang dan digantikan dengan guru lainnya.

"Kasek SMPN1 STM Hilir harus dicopot. Karena kasek juga harus bertanggung jawab. Mengingat, hukuman squad jump puluhan kali juga dialami oleh anak didik lainya di sekolah tersebut. Sehingga kasek terkesan lalai mengawasi perilaku guru bawahannya dan terjadi lah peristiwa yang tidak diinginkan,"ujar Junaidi Malik, Ketua LPA Deli Serdang, Minggu (29/9/24).

Baca Juga: Usai Intimidasi Belasan Siswa, Kepala Sekolah MTS di Lampung Minta Maaf

Ditambahkan Junaidi, dirinya merasa prihatin dan mengecam tindakan kekerasan terhadap anak apalagi dilakukan oleh oknum pendidiknya.

"Sangat keterlaluan ini. Anak yang sejatinya mendapat pembelajaran di sekolah malah dipaksa melakukan squad jump di luar kemampuannya. Dan kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi,"imbuh Junaidi.

Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa kelas IX C meninggal dunia di RSU Sembiring Delitua tempatnya sempat dirawat, Kamis (26/9/24) pagi.

Baca Juga: Miris ! Siswa SMA ini Rekam Temannya yang Lakukan Aksi Pelecehan terhadap Anak di Bawah Umur

Sulung dari 3 bersaudara itu merupakan anak pasangan Lamhot Sinaga dan istrinya Derma Br Padang, warga Dusun I Desa Negara Beringin Kecamatan STM Hilir.

Rindu dihukum squad jump 100 kali diduga tidak mampu menghapal ayat kitab suci, Kamis (19/9/24) lalu.

Sejumlah teman Rindu mengaku oknum guru honor SW Hutapea dikenal kejam. Sudah banyak teman atau peserta didik lainnya di SMP Negeri 1 STM Hilir yang menjadi korban.

Baca Juga: Dari Muntah Darah Hingga Tak Sadarkan Diri, Siswa SMK di Gorontalo Alami Pembullyan

Mereka disuruh melakukan squad jump mulai 30 kali, 50 hingga 100 kali jika tidak mengerjakan tugas sekolah. Namun para peserta didik enggan melaporkan perbuatan gurunya tersebut kepada orang tuanya masing-masing.

Para peserta didik juga mengaku mengalami sakit bahkan demam setelah terkena hukuman tersebut. Disqdik Deli Serdang telah menonaktifkan SW Hutapea. Sudah diganti dengan guru agama yang baru sambil menunggu proses lebih lanjut.(zul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X