Realitasonline.id-Lampung Selatan | Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Islamiyah di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Supriyanto, meminta maaf setelah diduga mengintimidasi belasan siswanya.
Tindakan tersebut viral di media sosial setelah video intimidasi yang direkam oleh Supriyanto sendiri tersebar luas di grup WhatsApp sekolah. Kejadian ini berlangsung pada Selasa (17/9).
Kasus ini diduga bermula dari ketegangan antara Supriyanto dan seorang guru bernama Nanda. Perselisihan pribadi antara keduanya diduga dipicu oleh larangan dari Nanda kepada para siswa untuk membeli jajanan di warung milik istri Supriyanto.
Situasi memanas, dan pada akhirnya Supriyanto mendesak siswa-siswi kelas 8 C untuk mengungkapkan apa yang dikatakan Nanda terkait dirinya.
Baca Juga: Polisi Akhirnya Tangkap Pelaku Pembunuhan terhadap Penjual Gorengan di Padang
Dalam video yang beredar, Supriyanto terlihat berbicara dengan nada keras dan menekan para siswa agar mereka mengungkapkan pernyataan Nanda.
Aksi intimidasi ini menyebabkan beberapa siswa ketakutan, bahkan tiga di antaranya menangis di tengah tekanan yang diberikan oleh Supriyanto.
Peristiwa tersebut membuat para siswa yang hadir merasa tertekan, dengan beberapa di antara mereka terlihat cemas dan gelisah. Hingga Kamis (19/9), sejumlah siswa di sekolah tersebut masih menunjukkan tanda-tanda kecemasan akibat insiden ini.
Menanggapi viralnya video tersebut, Supriyanto akhirnya mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada siswa dan pihak terkait. Ia menyatakan bahwa tindakannya tidak pantas dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya.
Baca Juga: Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Diduga Aniaya Pacar, Korban Dipukul dan Dipiting
"Saya mengakui kesalahan saya dan meminta maaf atas tindakan intimidasi yang tidak sepantasnya saya lakukan kepada siswa-siswi. Saya siap menerima keputusan yayasan dengan lapang dada," ungkap Supriyanto saat ditemui pada Kamis (19/9).
Supriyanto juga menyadari bahwa tindakan menyebarkan video intimidasi di grup WhatsApp sekolah semakin memperburuk situasi, dan hal itu menambah tekanan bagi para siswa.
Kasus ini tidak hanya menuai kecaman dari kalangan orang tua siswa dan masyarakat sekitar, tetapi juga menarik perhatian pihak yayasan sekolah.
Kepala Yayasan MTs Ketapang, Rosid, membenarkan peristiwa intimidasi tersebut dan menyatakan bahwa pihak yayasan akan segera mengambil langkah tegas.