Sementara Ketua HKTI Sumut Gus Irawan Pasaribu mengaku telah mengidentifikasi masalah petani di Tapsel. Musim tanam tak dapat bibit unggul, butuh obat-orbatan tapi pestisida tidak ada. Saat akan memupuk, pupuknya langka dan jikapun ada maka harganya sangat mahal.
Kedaulatan pangan yang merupakan program prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo dan Gibran, diyakini akan mampu menjawab persoalan petani.
Baca Juga: Pj Wali Kota Padangsidimpuan Hadiri Sarasehan UMKM Komwil I APEKSI 2023 di Lhokseumawe Propinsi Aceh
Mengenai kerusakan jalan, sebelum mengakhiri jabatan anggota DPR RI, telah menitipkan perbaikan Jalinsum Batu Jomba ke Kementerian PUPR melalui Komisi V DPR RI dan di tahun 2025 nanti pembangunan Jalan Nasional akan diperbaiki walaupun belum sepenuhnya tuntas.
Ketua Dewan Pembina Tani Makmur Sumut Bobby Afif Nasution, menyebut telah merancang-rancang perencanaan pembangunan yang fokus pada sektor pertanian dan infrastruktur. " Ini bukan janji. Tetapi saya rasa, siapapun calon kepala daerahnya, sudah semestinya memperhatikan ini, " sebut Bobby
Ditambahkannya, hingga kini, penjualan komoditi Tapsel belum terkoneksi dengan Pemko Medan. Padahal jika kolaborasi itu tercipta, Nilai Tukar Petani (NTP) Tapsel akan naik dan harga hasil pertaniannya tetap terjaga.
Baca Juga: FPK Batubara Gelar Sarasehan Kebangsaan
Ia bandingkan Pemko Medan yang punya jalan sepanjang 3.200 Kilometer, dengan APBD pertahunnya rata-rata Rp6 triliuan dan Rp4 triliun di antaranya dialokasikan di Belanja Modal. Jalan di Medan bisa diperbaiki dan terpelihara. Sementara Jalan Provinsi di Sumut hanya sepanjang 3.000 Kilometer dengan APBD sebanyak Rp14 triliun.
Bobby berharap warga Tapsel khususnya dan Sumut umumnya, memilih kepala daerah yang tidak menyengsarakan rakyat. Kepala daerah yang tidak menjadi bahan ejekan dan yang tidak menjadi sasaran caci maki masyarakatnya.(RI)