Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Tembok Penahan Tebing (TPT) jembatan baja lintas jalan nasional di Kota Padangsidimpuan, tepatnya di Kelurahan Sihitang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan ambruk akibat luapan sungai Batang Ayumi dan hujan deras yang menerpa wilayah tersebut beberapa hari belakangan ini.
Informasi dihimpun, Selasa (15/10/2024), ambruknya TPT jembatan tersebut terjadi Sabtu (12/10/2024) sekitar pukul 12.30 Wib. Aliran sungai yang meluap akibat hujan deras, menyebabkan dinding penahan abutmen jembatan tergerus, memicu longsoran di sisi barat jembatan.
Tembok penahan tebing jembatan yang longsor mencapai lebar sekitar 7 meter, sehingga mempersempit badan jalan nasional yang melintasi jembatan tersebut, bahkan dikhawatirkan jembatan bisa ambruk dan mengancam terputusnya akses jalan.
Baca Juga: Buntut Ambruknya Jembatan di Taman Cadika, DPRD Medan Bilang Begini
Kondisi ini semakin mengkhawatirkan warga sekitar dan pengendara yang sering melintasi jembatan. Mereka takut jika hujan terus berlanjut, longsoran akan semakin meluas dan berpotensi merusak badan jalan secara keseluruhan.
Jembatan Sihitang yang membelah sungai Batang Ayumi tersrbut juga merupakan salah satu akses penting di kawasan Padangsidimpuan yang menghubungkan daerah-daerah di Sumatera melalui jalur lintas Tengah. Terhambatnya lalu lintas di jalur ini dapat mengganggu mobilitas ekonomi dan aktivitas masyarakat.
“ Jika tidak segera ditangani, longsoran ini bisa melebar dan mengancam keselamatan jembatan. Warga khawatir jembatan bisa runtuh jika tidak ada tindakan cepat dari pemerintah, ” ungkap Dianto, salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi jembatan.
Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh para pengendara yang setiap hari menggunakan jembatan sebagai jalur utama. Banyak dari mereka mendesak agar pemerintah dan dinas terkait segera mengambil langkah penanganan sebelum situasi semakin parah.
“ Kami berharap agar perbaikan dilakukan secepatnya karena kondisi sudah sangat mengkhawatirkan, ” ujar seorang pengendara M. Reza Pahlevi, warga Perumnas Pijorkoling Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BBPJN), Dinas PUPR Propinsi Sumut melalui UPT Padangsidimpuan, maupun Dinas PUTR Kota Padangsidimpuan terkait ambruknya tembok penahan tebing jembatan baja lintas jalan nasional di Padangsidimpuan tersebut.
Baca Juga: Hati-hati ! Wanita ini Terjatuh dari Motor dan Terjun ke Bawah Jembatan di Malang
Longsoran yang terjadi tidak hanya mengancam infrastruktur jembatan, tetapi juga keselamatan para pengguna jalan. Jika hujan deras terus berlanjut, longsoran bisa semakin besar dan menutup akses utama transportasi di wilayah tersebut.
Warga berharap pihak berwenang segera melakukan perbaikan darurat untuk mencegah bencana yang lebih besar dan berharap agar pemerintah segera bertindak demi menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas di jalur penting tersebut.