Realitasonline.id - Siantar | Masyarakat khususnya para petani Desa Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar merasa bangga dan sangat berterima kasih, karena jalan didesanya sudah bisa diakses.
Berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 tahun 2024, jalan yang puluhan tahun diimpikan sudah menjadi kenyataan. Bahkan, warga rela melepaskan tanahnya demi untuk membuka jalan tanpa minta ganti rugi.
Hal itu disampaikan salah seorang masyarakat petani marga Silalahi secara langsung kepada Mayjen TNI Herianto Syahputra SIP. MSi, saat mengunjungi lokasi TMMD Kodim 0207 Simalungun di Tanjung Pinggir, Kamis (27/10/2024).
Baca Juga: Sosialisasi Bela Negara, TMMD Edukasi Masyarakat Tanamkan Sikap Kebangsaan
Menurutnya, selama ini jalan berkumpul dan tak punya akses. Jalan Rindung menjadi satu satunya jalan yang harus ditempuh masyarakat petani untuk mengolah lahan pertaniannya.
Jika panen tiba, masyarakat petani mengangkut hasil pertanian dengan cara dipundak. Namun setelah akses jalan dibuka sepanjang 1800 meter dengan lebar 4 meter sudah dapat dilintasi kendaraan.
Meski demikian warga tetap berharap, agar Pemko dapat melanjutkan pembangunan nya untuk bisa diaspal. Jalan Rindung-Jalan Sukamulia sangat mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat.
Baca Juga: BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu Vidi Aldiano Modus Palsu
"Kini jalan kami sudah dapat menghubungi desa kami dengan desa sebelah. Semoga perekonomian kami semakin meningkat dengan adanya akses jalan ini,' katanya lagi.
Dalam kesempatan itu, Wadan Pusterad Mayjend TNI Herianto Syahputra, S.I.P., M.Si selaku Ketua Tim Wasev mengedukasi masyarakat petani untuk memanfaatkan lahan bukan hanya untuk berladang. Tapi bisa mengolah lokasi di desa menjadi agrowisata seperti petani di Pulau Jawa.
Alasannya, alam di lokasi Jalan Rindung -Jalan Sukamulia sangat bagus. Sehingga masyarakat petani bisa mengolahnya menjadi indah. Sehingga masyarakat tertarik untuk datang berwisata ke desa Tanjung Pinggir.
"Selain bertani, bapak bapak bisa berbuat seperti yang dilakukan petani di Pulau Jawa. Menjadikan tempat ini sebagai agrowisata karena memiliki alam yang bagus. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan juga pemerintah daerah," jelas Mayjen Herianto.