Realitasonline.id - Labuhanbatu | Wajah hitam legam mereka terlihat sayu, hanya sedikit senyum yang tersisa. Namun, semangat bertani mereka tidak pernah padam dan menjadi profesi untuk menyambung hidup dalam membutuhi keluarga. Mereka adalah para Petani Padi di Desa Sei Pegantungan Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu.
Melihat ± 5.000 hektar tanah pertanian yang 85 persennya adalah merupakan areal sawah di kecamatan setempat, kerap tampak kering dan tidak dapat dimanfaatkan karena minimnya permodalan, jalan yang rusak, serta harga panen yang terus menurun.
Seiring waktu berjalan, konsentrasi panen pun hanya mampu dilakukan sekali setahun saja. Hal itu disebabkan belum adanya jaringan irigasi yang terhubung dari satu sawah ke sawah lainnya karena dibutuhkan biaya yang terbilang mahal.
Mirisnya, panen yang dilakukan hanya pada waktu curah hujan diperkirakan terjadi pada bulan September hingga Desember di tiap tahunnya.
Baca Juga: Kesbangpol Kota Medan Minta Kader MPI Harus Disiplin dan tak Ingkar Janji Seperti Mata Hari Pagi
"Begitulah kondisinya, tidak ada irigasi, kami (para petani) hanya manfaatkan air hujan di bulan sembilan sampai bulan 12 tiap tahunnya," lirih Bonnar Siburian, penerimaan mandataris Ketua Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu, Sabtu (15/2/2024).
Di areal sawah yang sedang di panen tersebut, dia menyampaikan sinyal harapan sangat merindukan perhatian dari Presiden Prabowo Subianto, agar para petani di kecamatan setempat dapat terpelihara dan diperhatikan secara nyata.
"Cuma bapak Prabowo harapan kami, akses jalan kami saja rusak parah tidak bisa dilalui roda empat, kalau dilangsir pakai sepeda motor besar biayanya. terpaksa kami menjual hasil panen melalui jalur perairan menuju Tanjung Balai. Tidak ada jalan lain," ucapnya.
Disisi lain, Bonnar Siburian, juga mengeluh murahnya hasil jual gabah di wilayah mereka, dengan harga Rp. 5.400,-/Kg, sedangkan harga kilang berkisar hingga Rp. 6.200,-/Kg, yang dibeli oleh pengusaha dari luar daerah yakni, Labura, Tanjung Balai, Asahan.
Lebih jauh, Kelompok tani dibawah binaan Dewan Pimpinan Daerah Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Labuhanbatu ini pun, berharap mendapat dorongan dan perhatian dari pemerintah, dalam upaya peningkatan hasil panen sebagai langkah suksesi Asta Cita Presiden dalam upaya Ketahanan Pangan Nasional.