Realitasonline.id - Taput | Mengaca dari musibah kebakaran yang meludeskan puluhan unit rumah, satu buah mobil hingga kerugian miliaran. Perantau asal Muara Sukwan Eslon Rajagukguk mengungkapkan seharusnya sebagai kota destinasi wajib punya mobil pemadam kebakaran.
Hal itu diungkapkannya disalah satu kedai makanan yang terletak sudut kota Muara, Kamis (3/4/2025).
Di tengah perbincangan yang tidak terduga, Eslon yang rumahnya juga ikut musnah terbakar mengutarakan untuk menghindari kejadian serupa Muara wajib punya Damkar.
"Pemikiran saya ini bisa jadi bahan pertimbangan, alangkah eloknya dana desa disisihkan untuk membeli mobil Damkar. Muara punya 15 Desa, kalau mereka mau menyisihkan 60 juta saja perdesa itu sudah dikisaran 900 juta. Estimasi saya sudah bisa membeli Damkar yang kecil," ungkap Eslon yang kesehariannya seorang pengusaha.
Baca Juga: Simak ! Ini Tahapan Pendaftaran Mahasiswa Baru UIN Syahada Padangsidimpuan TA 2025
Hal itu terbersit dibenak sosok pria paruh baya yang berpenampilan sederhana tersebut tentunya melihat kondisi keuangan Taput yang morat-marit.
"Kita tahu negara ini dalam kondisi efisiensi pun Taput juga punya beban APBD yang sangat berat dipikul Bupati, kenapa tidak ambil langkah menggunakan dana desa, tentunya itu tidak membebani APBD," tambah Eslon yang pernah menyumbangkan Ambulans ditengah Covid 19 lalu.
Menurut Eslon, jika kepala desa mau menyisihkan untuk pembelian Damkar tentunya tidak masalah.
"Itu bisa menjadi asset desa secara kolektif dan juga kecamatan. Keberadaan Damkar bisa dipusatkan di kantor Camat, dan bukan hanya untuk mengatasi kebakaran rumah. Damkar kita punya fungsi cukup banyak bisa digunakan membersihkan jalan, selokan tempat hingga kalau ada kebakaran hutan ataupun lahan masyarakat," paparnya.
Kalau personil, Eslon menyebut bisa difungsikan Satpol PP yang ada di kecamatan untuk dilatih sebagai petugas Damkar.
"Mungkin ide saya ini bisa diterjemahkan Pemkab Taput, kalau untuk pemeliharaan ya kan bisa ditampung APBD itukan saya kira mampu dibandingkan membeli unit baru ditengah efisiensi anggaran , dana desa bisa jadi solusinya," katanya.