BI Pematangsiantar Gelar HLM TPID -TP2DD Dorong Ketahanan Pangan

photo author
- Kamis, 1 Mei 2025 | 19:56 WIB
Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Muqorobin bersama kepala daerah yang mendapat apresiasi  ((Realitasonline.id/SS)
Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Muqorobin bersama kepala daerah yang mendapat apresiasi ((Realitasonline.id/SS)

Realitasonline.id - Simalungun | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TPID-TP2DD) 2025, guna mendorong ketahanan pangan dan percepatan laju perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sisibataslabuhan.

Kegiatan berlangsung di Hotel Niagara, Parapat diikuti 8 Kabupaten/Kota di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar yang meliputi Sisibataslabuhan (Siantar, Simalungun, Batubara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu, Labura dan Labusel), Rabu (29-30/4/2025).

Menurut Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar Muqorobin, HLM kali ini merupakan gabungan dari 2 tugas dan mandat utama yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah-daerah. Bank Indonesia memiliki peran sebagai Wakil Ketua TPID dan TP2DD, yang membantu para pemimpin daerah untuk bersama-sama dalam mengendalikan inflasi dan mendorong digitalisasi di daerah.

Baca Juga: Pj Wali Kota Padangsidimpuan Ikuti High Level Meeting TPID Bersama Pemprovsu

Pengendalian Inflasi Daerah berpedoman pada beberapa ketentuan pemerintah antara lain UU No. 23 tahun 2014 dan Kepres No. 23 tahun 2017. TPID provinsi dan kabupaten/kota memiliki 6 tugas utama yang mencakup pengumpulan data, menyusun kebijakan 2 pengendalian inflasi, koordinasi dengan TPIP, menyusun langkah penyelesaian hambatan inflasi dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas.

Pengendalian inflasi menjadi hal yang krusial bagi perekonomian. Inflasi yang tidak terkendali dapat berdampak pada terjadinya penurunan daya beli, ketidakpastian pelaku ekonomi hingga peningkatan kesenjangan sosial. " Karena itu, TPID memiliki peran yang penting untuk mendukung stabilitas perekonomian di daerah," kata Muqorobin.

Guna menanggulangi Inflasi dan menjaga stabilitas harga, lanjut Muqorobin, TPID harus dapat menerapkan strategi 4K yaitu dengan menjaga Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan dengan memperluas Kerja sama antardaerah (KAD). Kelancaran distribusi, memperkuat sarana prasarana serta komunikasi efektif, dengan menjaga ekspektasi harga di masyarakat melalui himbauan/iklan/SE belanja bijak.

Baca Juga: Buka High Level Meeting, Pj Bupati Langkat Komitmen Kendalikan Inflasi Melalui Kerjasama Antar Daerah

Bank Indonesia sebagai wakil ketua TPID terus berkomitmen untuk mendukung pengendalian inflasi daerah. Karena itu diusulkan dua kegiatan utama dapat dikolaborasikan dengan seluruh TPID, yaitu pelaksanaan pekarangan lestari menanam dilahan terbatas oleh rumah tangga dan pasar murah digital transaksi menggunakan QRIS dalam operasi pasar atau gerakan pasar murah akan mendapat promo menarik.

Menurut Muqorobin, pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran yakni Asta Cita Pemerintahan saat ini, diperlukan percepatan perputaran perekonomian yang didukung dengan perluasan penggunaan transaksi digital disetiap lini. Salah satunya adalah digitalisasi transaksi pemerintah daerah yang ditangani langsung oleh Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Digitalisasi Daerah telah tercantum pada Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2025 RPJMN 2025-2029. Dimana kegiatan utamanya mencangkup: Pencegahan tindak pidana korupsi, transformasi Digital Layanan Publik, serta Ekstensifikasi dan Intensifikasi Perpajakan termasuk digitalisasi pajak.

Baca Juga: High Level Meeting TPID Simalungun Bersama BI Siantar Bahas Pengendalian Inflasi

"Saat ini seluruh daerah telah memiliki kelembagaan dan program program TP2DD yang telah dilaksanakan sebagai upaya mendukung percepatan dan perluasan digitalisasi di daerah," paparnya.

Transaksi digital khususnya QRIS sangat diminati oleh masyarakat saat ini melihat data kenaikan jumlah transaksi sangat tinggi. Daerah dengan transaksi QRIS terbanyak yakni Kabupaten Simalungun dengan total 25% dari seluruh transaksi di SISIBATASLABUHAN diikuti Asahan 21,4%.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X