Di Media Capacity Building PTAR, Muliady Sutio Sampaikan Pesan Harmoni Tambang dengan Alam, Manusia, Dunia Usaha

photo author
- Senin, 26 Mei 2025 | 17:35 WIB
 Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio menyerahkan plakat kepada Direrktur Teknik dan Lingkungan, Mineral, dan Batubara (Minerba) Hendra Gunawan. (Realitasonline.id/Dok)
Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio menyerahkan plakat kepada Direrktur Teknik dan Lingkungan, Mineral, dan Batubara (Minerba) Hendra Gunawan. (Realitasonline.id/Dok)

PTAR kini menerapkan sistem pengelolaan tailings kering — sebuah pendekatan modern untuk meminimalkan risiko lingkungan akibat limbah tambang.

Tak hanya itu, perusahaan ini juga mengalokasikan sebagian wilayah tambangnya sebagai zona konservasi, rumah bagi spesies endemik Batang Toru yang langka dan rentan punah.

Baca Juga: Aksi Massa Al Washliyah Ricuh di Depan Kantor Bupati Deli Serdang, Lom-Lom Suwondo: Pilih Mana Masuk Surga Apa Masuk Neraka

“Kami bekerja sama dengan universitas dan membentuk Biodiversity Advisory Panel (BAP), panel independen yang mengawasi dan memberi masukan ilmiah atas operasional kami,” kata Muliady, menunjukkan bahwa tambang ini tidak alergi terhadap kritik, bahkan menjadikannya bagian dari mekanisme pengawasan.

Muliady juga menegaskan bahwa keberlanjutan bukan hanya menyangkut alam, tetapi juga menyentuh manusia.

Sebanyak 76% tenaga kerja PTAR adalah penduduk lokal. Ini bukan hanya soal pemberdayaan, tetapi juga investasi jangka panjang dalam stabilitas sosial.

Tahun lalu PTAR mengucurkan USD 2,7 juta untuk program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Dana itu menjangkau pendidikan, kesehatan, hingga pelatihan keterampilan bagi generasi muda Batang Toru.

Raih Banyak Penghargaan

Tak heran, PTAR diganjar 7 penghargaan Good Mining Practice (GMP) 2024, termasuk predikat tertinggi dari Kementerian ESDM dan KLHK.

Tak banyak perusahaan tambang yang berani tampil dengan narasi berbeda — apalagi yang menempatkan konservasi dan partisipasi masyarakat di depan.

Baca Juga: Jelang TTG Tingkat Provinsi di Abdya, Persiapan Mulai Dioptimalkan: 16 Kabupaten Tercatat sebagai Peserta

Di saat tambang masih identik dengan eksploitasi, PTAR menyodorkan wajah baru: tambang sebagai ekosistem tumbuh bersama.

“Keberlanjutan bukan beban, tapi investasi. Ini yang kami yakini,” tegas Muliady menutup pidatonya.

Bagi para jurnalis yang hadir, pagi itu bukan hanya forum diskusi, melainkan momentum menyaksikan bagaimana tambang dan lingkungan bisa duduk satu meja — bahkan berjalan seiring menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X