Inilah Erli Yanti Guru Honorer MAN 3 Palas Digaji Rp 130 Ribu Haru Lulus PPPK

photo author
- Sabtu, 7 Juni 2025 | 09:58 WIB
Cintai profesi,Erli Yanti bertahun-tahun sebagai guru honorer MAN 3 Palas akhirnya lulus PPPK.
Cintai profesi,Erli Yanti bertahun-tahun sebagai guru honorer MAN 3 Palas akhirnya lulus PPPK.

Realitasonline.id - Padang Lawas | Suasana haru menyelimuti ruang guru MAN 3 Palas Sumatera Utara. Erli Yanti, seorang guru honorer yang telah mengabdi lebih dari dua dekade, tampak tak kuasa menahan air mata. Erli Yanti, asal Padangsidimpuan sudah 22 tahun mengabdi serta tinggal di rumah kontrakan tempatnya mengajar.

Dengan naik bus perjalanan dari Padangsidimpuan menuju Padang Lawas (Marenu) ia lalu setiap 1 kali dalam sebulan, jarak yang kurang lebih 139 kilometer menuju MAN Marenu kini sudah bertransformasi menjadi MAN 3 Padang Lawas, bukan karena gaji yang besar, tapi karena cinta pada profesi dan harapan untuk masa depan anak-anak di pedalaman.

Tangannya gemetar saat menerima SK kelulusan PPPK 2024. Setelah 22 tahun mengabdi dengan gaji Rp130.000, perjuangannya akhirnya membuahkan hasil.

 

Baca Juga: Pemprov Sumut Mau Sewa Pesawat Garuda untuk Pindahkan Narapidana ke Nusakambangan, Mulyono Sebut tak Jadi, Kenapa?

 

“Ya Allah, akhirnya dikabulkan juga. Ini penantian panjang,” ucap Erli.

Sejak tahun 2002, Erli Yanti telah mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan. Setiap pagi ia menempuh perjalanan dari kontrakan ke Madrasah dengan jalan kaki, mengenakan seragam sederhana dan senyum tulus.

Tak pernah ia mengeluh, meski penghasilan sebagai guru honorer sangat jauh dari kata cukup, ia dikenal sebagai sosok yang sabar, sederhana, dan penuh dedikasi. Tak pernah sekalipun ia meninggalkan kewajibannya, meski selama bertahun-tahun gajinya bahkan tak cukup untuk membeli beras satu karung.

 

Baca Juga: Cegah Narkoba Sejak Dini, Disdik Padangsidimpuan: Awali Dari Makanan dan Jajanan yang Sehat

 

“Dulu waktu awal-awal, gaji saya cuma Rp 130 ribu. Saya pulang ke Padangsidimpuan 1 kali dalam sebulan ongkos pulang 15 ribu dari simpang marenu ke Padangsidimpuan, Tapi saya tetap datang ke Madrasah, karena mengajar sudah jadi panggilan hati,” kenangnya.

Banyak yang bertanya mengapa ia tetap bertahan. Tapi bagi Erli Yanti mengajar adalah bentuk pengabdian yang tak bisa diukur dengan materi. Ia mengajar dengan hati, membimbing siswa tidak hanya dalam pelajaran, tapi juga dalam nilai-nilai akhlak dan kehidupan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X