Cerita Perjuangan Khairunnisa, dari Penjual Es Teh hingga Jadi ASN Kemenag

photo author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 13:46 WIB
Khairunnisa dari jual es teh jadi ASN Kemenag
Khairunnisa dari jual es teh jadi ASN Kemenag

Realitasonline.id - Medan | Di balik satu nama yang muncul di pengumuman CPNS, ada cerita panjang penuh perjuangan, air mata, dan doa yang tak pernah putus. Anak itu bernama Khairunnisa (24) yang sering disapa Nisa.

Humas Kanwil Kemenag Sumut mengisahkan kepada Realitasonline.id, Rabu (28/6/2025), anak kedua dari empat bersaudara, yang tumbuh besar di keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang salesman dan kurir obat-obatan di apotek. Ibunya seorang ibu rumah tangga yang juga menjahit tas bedcover dan memasak untuk katering aqiqah.

Sejak kecil, ia sudah paham arti tanggung jawab. Di usia 10 tahun, ia mulai mengajar les privat anak-anak tetangga dan mengaji untuk membantu kebutuhan sekolah. Saat teman-teman seusianya bisa fokus belajar tanpa beban, ia harus menghadapi kenyataan sering tak ikut ujian karena belum membayar uang sekolah.

Baca Juga: Pesawat Jemaah Haji Kloter 12 JKS Saudia Airlines SV-5726 Dapat Ancaman Bom, 442 Orang Dievakuasi di Hotel Sekitar Kualanamu

 

Tapi ia tak menyerah. Ia belajar dengan sungguh-sungguh dan menjadi juara umum saat lulus SMP. Ia pun melanjutkan sekolah di SMA unggulan CT ARSA Foundation Deli Serdang dengan beasiswa penuh, termasuk biaya asrama dan kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kalau bukan karena beasiswa, mungkin saya sudah berhenti sekolah sejak SMP,” ujarnya mengenang.

Perjuangannya berlanjut saat kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Lagi-lagi, beasiswa menjadi penyelamatnya. Setelah lulus, ia sempat bekerja di beberapa tempat, namun dua kali terkena PHK dalam waktu singkat. Kondisi itu mengguncang semangatnya, tapi tidak pernah mematahkan tekadnya.

Sambil menganggur, ia memutuskan mendaftar CPNS. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja sebagai penjaga kios es teh. Tak sedikit orang yang memandangnya dengan sebelah mata.

 

Baca Juga: BNNK Tapsel Gelar Rakor Penguatan Tanggap Narkoba

“Sering ditanya, ‘Kok sarjana jualan es teh?’ Saya cuma bisa senyum. Mereka tidak tahu kalau saya sedang memperjuangkan masa depan yang lebih baik lagi,” katanya.

Di sela waktu bekerja, ia belajar. Tidak ikut bimbel, hanya belajar mandiri dari buku dan video YouTube. Saat SKD diumumkan, ia berada di peringkat dua. Ia lanjut ke SKB, tahap paling krusial. Akhirnya, perjuangan itu terbayar lunas.

Namanya tercantum sebagai salah satu CPNS Kementerian Agama RI untuk formasi Pranata Humas Ahli Pertama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X