Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Gus Irawan Pasaribu, menyoroti persoalan serius tentang sampah di Indonesia. Ia menyebut, berdasarkan data yang disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, produksi sampah nasional mencapai 57 juta ton per hari, mayoritas berasal dari rumah tangga.
"Indonesia menghasilkan 57 juta ton sampah setiap hari dan 51 persen berasal dari rumah tangga. Ini bukan masalah sepele, tapi menjadi kekhawatiran bagi kita,” kata Bupati Gus Irawan usai menghadiri Workshop Kreatif Kelola Lingkungan: Bersahabat dengan Bumi, yang digelar PT Agincourt Resources (PTAR) di Sopo Daganak Batangtoru Kabupaten Tapsel, Kamis (3/7/2025).
Gus Irawan menyampaikan, data jumlah produksi sampah yang diperolehnya itu, saat dirinya duduk di Komisi Lingkungan dan Pertambangan DPR RI, bahkan ia mengaku selain masalah sampah ia juga fokus terhadap energi dan pertambangan dan telah mengunjungi banyak perusahaan tambang termasuk pertambangan emas PTAR di Batangtoru Tapsel.
Baca Juga: Turbocharger: Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya di Mobil Modern
"Masalah sampah ini sangat massif dan dari waktu ke waktu kurang diperhatikan. Karena itu, pemerintah pusat menetapkan kebijakan pengelolaan sampah menjadi bagian penting dari pembangunan nasional dan hal ini menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk ditangani secara bertahap hingga tahun 2029," katanya.
Mantan Dirut Bank Sumut ini juga mengapresiasi langkah PTAR dalam menyelenggarakan workshop bertema daur ulang sampah plastik. Kegiatan ini dinilainya sangat membantu Pemkab Tapsel dalam mengedukasi masyarakat dan mendorong pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Ia juga menyampaikan kesiapan Pemkab Tapsel untuk mendukung inisiatif masyarakat dan mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan persoalan sampah. Ia juga mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan, seperti PTAR.
"Kepada Tambang Emas Martabe, saya telah meminta dukungan untuk menjadikan Kecamatan Batangtoru sebagai daerah percontohan dalam kepedulian terhadap penyelesaian masalah sampah, termasuk dengan membentuk kelompok daur ulang sampah, " terangnya.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait peran Koperasi Merah Putih (KMP) terhadap pengelolaan sampah, Gus Irawan menegaskan, pertama-tama ia menyampaikan rasa syukur atas capaian pembentukan 100 persen KMP di seluruh Desa dan Kelurahan di Kabupaten Tapsel dan Alhamdulillah, di Tapsel telah terbentuk 100 persen pada akhir Mei 2025. Sudah berbadan hukum dan terdaftar di Kementerian Hukum.
"Tapsel menjadi yang tercepat di Sumatera Utara, bahkan mungkin se Indonesia, dalam merealisasikan KMP sesuai Instruksi Presiden RI No.9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih," katanya.