Realitasonline.id - Sergai | Kantor Bupati Serdang Bedagai (Sergai) kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, belakangan ini muncul berbagai aksi unjuk rasa yang menyoroti dugaan penyimpangan Dana Desa oleh sejumlah kepala desa. Aksi-aksi tersebut dilakukan oleh warga yang tergabung dalam sebuah aliansi yang aktif menyuarakan kritik dan membawa spanduk ke halaman kantor bupati.
Namun, gejolak tak berhenti sampai di situ. Para kepala desa yang merasa terusik dengan aksi demonstrasi tersebut kabarnya merasa resah dan akhirnya merapatkan barisan.
Mereka pun merencanakan aksi balasan dalam bentuk unjuk rasa damai pada Senin (7/7/2025) dengan jumlah peserta yang disebut mencapai 2.500 orang. Titik lokasi aksi direncanakan di depan Kantor Polres Sergai dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sergai.
Baca Juga: Janda Muda di Batu Bara Dibacok di Taman, Pelaku Ditangkap Polisi
Surat pemberitahuan aksi itu bertanggal 2 Juli 2025 dan ditandatangani oleh Muliono, Kepala Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah, yang juga menjadi Koordinator Lapangan dan Penanggung Jawab. Namun, surat tersebut diketahui tidak dibubuhi stempel resmi, dan pada hari pelaksanaan, situasi berubah drastis.
Alih-alih menggelar unjuk rasa besar-besaran, jumlah peserta yang hadir hanya diperkirakan sekitar 50 orang.
Baca Juga: Kejari Langkat Promosi Jabatan Pindah Tugas di Kejaksaan Tinggi Banten
Bahkan, mereka tidak membawa spanduk maupun alat pengeras suara seperti yang sebelumnya direncanakan. Aksi pun berubah menjadi audiensi dengan pihak Polres Sergai. Sayangnya, belum ada informasi pasti mengenai isi pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kasat Intelkam Polres Sergai Siswoyo tidak memberikan tanggapan terkait surat pemberitahuan aksi unjuk rasa tersebut. Begitu pula Muliono Kordinator Lapangan dan Penanggung jawap aksi hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan apapun terkait pembatalan aksi.
Baca Juga: 355 Jemaah Haji Kloter 22 Debarkasi Medan Tiba di Tanah Air, 23 dan 24 Sampai Besok
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Sergai, Afif Muhammad membenarkan bahwa tidak ada aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para kepala desa ke Kejari Sergai.
"Para kepala desa tidak ada datang ke Kejari, tapi kami dengar memang ada rencana demo karena adanya penolakan terhadap dugaan pemerasan oleh oknum yang mengatasnamakan aliansi," jelas Afif.