Realitasonline.id - Samosir | Fenomena alam menyebabkan keruhnya air Danau Toba membawa keresahan bagi masyarakat, fenomena ini juga dimungkinkan menjadi penyebab kematian ikan.
Mengatasi hal ini, Bupati Samosir mengambil langkah kerjasama dengan akademisi dari Universitas Sumatera Utara melakukan pengambilan sampel air untuk diteliti dan dilakukan kajian terhadap fenomena alam di Samosir.
Penanganan selanjutnya, Vandiko berharap uji laboratorium yang dilakukan pihak USU dapat segera keluar sehingga Pemkab Samosir dapat melakukan langkah-langkah penanganan kedepan. "Kami harap masyarakat dapat bersabar, kita tunggu hasilnya jika sudah keluar nantinya Pemkab Samosir akan berusaha maksimal dalam penanganan lebih lanjut," ucap Vandiko.
Baca Juga: Dinas LHK Sumut Kampanyekan Ekoenzim Tingkatkan Kualitas Air Danau Toba
Lembaga Peneliti USU bersama tim melakukan pengambilan sampel air di kawasan Water Front Pangururan, dan termasuk nantinya dikawasan perairan Sibeabea.
Melihat kondisi saat ini, Peneliti dari USU Ahli Limnologi Prof Ternala Alexander Barus menjelaskan, penyebab kekeruhan air Danau Toba kemungkinan dikarenakan adanya perputaran air akibat angin kencang yang menyebabkan air di dasar beserta endapannya naik ke permukaan.
"Di dasar sudah terjadi pembusukan yang bisa menghasilkan amoniak, H2S, belerang yang toksin dan ketika naik yg kepermukaan menyebar menyebabkan ikan mati, karena Kandungan oksigen sudah sangat rendah dibawah 2 mg/liter dan sebaiknya diatas 4. Tapi kami akan melakukan kajian untuk memastikan hal ini," terang Ternala.
Baca Juga: Bupati Samosir Rakor Bersama Luhut Bahas Eceng Gondok, Libatkan Peneliti dari IT DEL
Sampel air yang sudah diambil dari beberapa titik ini sudah dibawa ke laboratorium USU untuk di analisis selanjutnya. (Nas).