Dari Secangkir Kopi, Lahir Gagasan Cerita Pagi Khairul Arief di Padangsidimpuan

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 15:28 WIB
Ketua SMSI Padangsidimpuan Khairul Arief duduk santai dengan kopi hitam di meja Cafe Hijrah,   (Realitasonline.id/Riswandy)
Ketua SMSI Padangsidimpuan Khairul Arief duduk santai dengan kopi hitam di meja Cafe Hijrah, (Realitasonline.id/Riswandy)

Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Disalah sudut Kota Padangsidimpuan, di pagi hari dengan cuaca dingin yang diiringi turunnya hujan, terlihat terasa berbeda ketika Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Padangsidimpuan, Khairul Arief, tampak duduk santai di sebuah meja kayu di Cafe Hijrah, Senin (25/8/2025).

Secangkir kopi hitam mengepul, aroma robusta lokal memenuhi udara dan percakapan ringan mengalir di antara tawa dan diskusi serius dengan sesama rekannya. Bagi sebagian orang, nongkrong di kafe hanya sekadar mengisi waktu luang. Namun, bagi Khairul Arief, setiap tegukan kopi adalah ruang refleksi, sekaligus tempat membangun gagasan.

Cafe Hijrah yang terletak tak jauh dari pusat kota, memang dikenal sebagai tempat para jurnalis, anak muda, pegiat literasi, hingga komunitas kreatif berkumpul. Bagi Arief, kafe semacam ini bisa menjadi laboratorium gagasan. Dari obrolan ringan soal kehidupan sehari-hari, sampai wacana besar tentang masa depan media siber dan peran jurnalis di era digital.

Baca Juga: BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis sebagai Penerima Beasiswa Pascasarjana: Peningkatan Kualitas Jurnalisme Menjadi Krusial

“ Kadang ide terbaik lahir dari obrolan sederhana, di meja kopi, ” tambahnya. Ia mencontohkan, banyak program SMSI berawal dari perbincangan santai seperti ini, sebelum akhirnya diwujudkan dalam agenda nyata.

Sebagai Ketua SMSI, Arief tak hanya bicara tentang organisasi, tetapi juga tentang bagaimana media mampu  bermanfaat bagi masyarakat. Ia percaya, data:text/mce-internal,textarea_content,memberimedia dan jurnalisme bukan sekadar menyajikan informasi, tetapi juga menghadirkan solusi dan menginspirasi perubahan.

Ngopi pagi itu tak hanya menghadirkan rasa hangat dari secangkir kopi, tapi juga memperlihatkan sisi manusiawi seorang pemimpin organisasi media. Santai, trrerbuka dan dekat dengan siapa saja. Dari mahasiswa, aktivis, hingga pelaku UMKM yang kebetulan duduk di meja sebelah, semua bisa diajak bicara.

Baca Juga: Artificial Intelligence (AI) dan Jurnalisme: Menjembatani atau Menggerus Etika?

Cafe Hijrah pun seolah menjadi saksi bagaimana sebuah komunitas kecil bisa tumbuh dari secangkir kopi. Di sana, obrolan tentang jurnalisme, peran media lokal, hingga isu-isu pembangunan kota mengalir tanpa sekat.

“ Di meja kopi, semua bisa setara. Tidak ada sekat jabatan. Yang ada hanya gagasan, kejujuran dan kebersamaan, ” ujar Arief sebelum menutup perbincangan.

Pagi itu menjelang siang, kopi pun habis. Namun, yang tersisa bukan hanya ampas di dasar gelas, melainkan ide-ide baru yang siap dibawa pulang untuk kemudian diwujudkan.

Baca Juga: Puncak HPN 2025 Banjarmasin, Menbud Fadli Zon: Tanpa Jurnalisme Berbasis Data, Masyarakat Bisa Terjebak dalam Disinformasi

Bagi Khairul Arief, nongkrong di kafe bukanlah sekadar gaya hidup, melainkan sebuah cara menjaga nyala semangat, bahwa media dan masyarakat selalu punya ruang untuk tumbuh bersama. (RI)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X