Bersinergi dengan Densus 88, Eks Jemaah Islamiyah Tinggalkan Ekstremisme dan Peluk NKRI

photo author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 22:04 WIB
Pimpinan Serta Para Mantan Anggota JI mendeklarasikan pembubaran menyatakan bergabung ke NKRI diHadapan Tokoh Agama. TNI dan Polri (Realitasonline.id/Dok)
Pimpinan Serta Para Mantan Anggota JI mendeklarasikan pembubaran menyatakan bergabung ke NKRI diHadapan Tokoh Agama. TNI dan Polri (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Medan | Momentum bersejarah berlangsung di Hotel Emerald Garden Medan, Sabtu (30/8/2025), para mantan pimpinan dan anggota Jemaah Islamiyah (JI) resmi mendeklarasikan pembubaran organisasinya sekaligus meneguhkan ikrar kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Acara bertajuk “Transformasi Ideologi Jemaah Islamiyah: Jalan Menuju Wasathiyah, Membangun Kesadaran Baru Ideologi Sehat dan Moderat” ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari unsur pemerintah, aparat keamanan, lembaga keagamaan, hingga akademisi.

Turut hadir Kakanwil Kemenag Sumut H. Ahmad Qosbi, Sekretaris MUI Sumut Prof. Dr. Asmuni, perwakilan Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Bais, Kabinda Sumut, Baznas Sumut, hingga Kaban Kesbangpol Kota Medan.

Baca Juga: Gawat! Demo Tolak Judi di Depan Polresta Deli Serdang Dibubarkan Preman

Sementara itu, narasumber yang hadir di antaranya Para Wijayanto, Nasir Abbas, Wiji Joko Santoso, Joko Priyono, Budi Tri Karyanto, Muh Choirul Anam, dan Askary Shinghotulhaq.

Kasatgaswil Densus 88 Antiteror Polri Sumut Kombes Pol Dr. Didik Novi Rahmanto, menyebut kegiatan ini sebagai simbol rekonsiliasi dan persaudaraan.

“Acara ini bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi lebih kepada bagaimana kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik dan harmonis. Perubahan selalu mungkin, bahkan kini kita menyaksikan saudara-saudara kita yang pernah berjalan di jalan berbeda, telah kembali, bertobat, dan bertekad kuat membangun bangsa,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenko Polkam: Pelanggaran Ormas Bisa Dicabut Izin Operasionalnya, Dibubarkan

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjaga Indonesia dari ancaman ideologi ekstrem, intoleransi, dan paham yang memecah belah.

“Transformasi ideologi bukan sekadar konsep, tetapi sebuah proses panjang yang hanya bisa berhasil jika didukung aparat, pemerintah, ulama, akademisi, dan seluruh masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Ust. Para Wijayanto mewakili eks-JI membacakan Deklarasi Pembubaran Jemaah Islamiyah, yang memuat enam poin penting, membubarkan Al-Jamaah Al-Islamiyah dan kembali ke pangkuan NKRI.

Baca Juga: Inilah yang Bakal Terjadi dengan Industri Olahraga Jika BUMN Dibubarkan, Dirut BLI Bilang Begini!

Menjamin kurikulum dan materi ajar bebas dari paham ekstremisme, berlandaskan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, membentuk tim pengkajian kurikulum agar pesantren afiliasi JI sejalan dengan standar Islam moderat. Siap berkontribusi aktif mengisi kemerdekaan Indonesia.

Siap mematuhi hukum yang berlaku di NKRI, segala kesepakatan dibicarakan melalui negara bersama Densus 88 Anti Teror Polri.
Dalam tausiyahnya, Para Wijayanto mengutip Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 143) tentang pentingnya menjadi ummatan wasathan — umat pertengahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X