Realitasonline.id - Taput | Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya, belakangan ini pasokan LPG tabung 50 Kg dan 12 Kg (non subsidi) menjadi lahan permainan mafia gas.
Diduga kuat sejak berhentinya sejumlah dapur MBG menerima pasokan LPG dari agen resmi Pertamina, dapur MBG tersebut ditenggarai membeli gas LPG diluar agen Pertamina.
Ketika awak media mencoba menyeruak tabir melalui dua agen resmi Pertamina untuk penyaluran LPG, yakni PT Sabungan Jaya Gasindo yang berlokasi di Jalan DI Panjaitan Tarutung, dan PT Energi Natonggi Jaya yang berlokasi di Jalan Sutan Sumurung Desa Hutatoruan I Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara.
Baca Juga: Pemuda Manggeng Raya Apresiasi Bupati Safaruddin, Dorong Moratorium Perizinan Tambang di Abdya
Kedua agen tersebut mengungkapkan, pasokan gas guna kebutuhan operasional dapur makan bergizi gratis, program nasional Presiden Prabowo Subianto distop.
"Beberapa bulan terakhir, operasional dapur MBG di Taput yang pastinya memasak makanan dengan menggunakan gas elpiji dan selama ini kami yang memasok. Nah pastinya kita tidak tahu lewat jalur mana pendistribusian itu ke dapur MBG. Kami khawatir sumbernya tak resmi dan bisa menjadi indikasi kuat ulah para mafia gas," ungkap Manager PT Sabungan Jaya Gasindo, Beny Aritonang di Tarutung, Rabu (8/10/2025).
Disebutkan, pihaknya bersama agen resmi lainnya, yakni PT Energi Natonggi Jaya merasa kesal dan kecewa atas hal tersebut sebab praktek yang demikian sangat mencederai prinsip ekonomi yang sehat, utamanya semangat pemberdayaan sumber daya lokal dalam penerapan program nasional dimaksud.
Baca Juga: Kanwil Kemenag Dampingi BPJPH Bahas Pendirian UPT Halal Bersama Pemprov Sumut
Kekecewaan yang sama juga disampaikan Manager PT Energi Natonggi Jaya, Briman Tampubolon memyebut indikasi permainan oknum mafia gas juga semakin kentara saat sejumlah dapur MBG yang tetiba memutus pesanan LPG 50 kg dan 12 kg sejak dua bulan terakhir.
"Dari awal, dapur MBG beroperasi dengan menggunakan gas 12 kg, dan 50 kg dari dua agen resmi yang ada, yakni PT Sabungan Jaya Gasindo yang berlokasi di Jalan DI Panjaitan Tarutung, dan PT Energi Natonggi Jaya," terangnya.
Bahkan kedua agen tersebut mengakui selalu mengikuti standar HET LPG dalam mendistribusikan kebutuhan gas di tengah masyarakat.
Dimana dari harga tebus LPG dari Pertamina tabung 50 kg senilai Rp 900 ribu agen menjual dikisaran harga Rp 1 juta, juga harga eceran LPG 12 kg yang dijual senilai Rp.195 ribu dari harga tebus Rp.170 ribu lebih.