Perempuan dan Anak Harus Dilindungi, Bukan Disakiti

photo author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:38 WIB
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Kota Padangsidimpuan menggelar Dialog Publik di UMTS  (Realitasonline.id/Riswandy)
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Kota Padangsidimpuan menggelar Dialog Publik di UMTS (Realitasonline.id/Riswandy)

 

Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Kota Padangsidimpuan menggelar Dialog Publik dengan tema, 'Perlindungan dan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kota Padangsidimpuan', berlangsung di ruang seminar Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel), Selasa (14/10/2025)

Kegiatan ini dihadiri dalam Ketua PD PM Kota Padangsidimpuan Takdir Ali Sahbana, serta puluhan pelajar dan mahasiswa dari berbagai kampus di Padangsidimpuan dan menghadirkan narasumber yakni Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr. Wira Prayatna, diwakili Kasat Reskrim AKP Hasiholan Naibaho, Kepala UPT Dinas PPPA Kota Padangsidimpuan Winny Mora, serta Sekretaris Lembaga Burangir Juli H. Zega.

Dalam paparannya, AKP Hasiholan Naibaho menegaskan, Polri memiliki peran strategis dalam mencegah dan menindak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Baca Juga: Kapolri Gelar Dialog Publik untuk Serap Aspirasi dan Perkuat Demokrasi

Ia menjelaskan langkah-langkah hukum yang dilakukan kepolisian untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan dan keadilan.

" Kepolisian berkomitmen memberikan kepastian hukum bagi korban serta melakukan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan. Namun pencegahan tetap menjadi kunci utama, dan itu membutuhkan dukungan seluruh pihak, ” ujarnya.

Sementara itu, Winny Mora, dari UPT Dinas PPPA Padangsidimpuan menekankan pentingnya pendampingan bagi korban, tidak hanya secara hukum tetapi juga secara psikologis dan sosial.

Baca Juga: Simak Pesan Kapolres Tapsel Pada Dialog Publik Perkuat Pemilu Damai

UPT Dinas PPPA hadir untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi korban maupun pelaku yang masih di bawah umur. Kami berupaya menciptakan sistem pendampingan yang manusiawi dan berkeadilan, ” jelasnya.

Sedangkan Juli H. Zega dari Lembaga Burangir mengajak masyarakat agar berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak, serta tidak takut bersuara ketika melihat tindakan kekerasan.

" Masyarakat memiliki peran penting dalam pencegahan. Jangan diam ketika melihat kekerasan terjadi. Suara publik adalah kekuatan untuk melindungi korban, ” tegasnya.

Baca Juga: Dialog Publik MPG Sumut, Sempatkan Video Call Dengan Ganjar Pranowo Bahas Soal Ini

Dialog publik ini berlangsung interaktif, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber.

Antusiasme peserta, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa, menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap isu perlindungan perempuan dan anak di daerah.(RI)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X