Realitasonline.id - Taput | Terkait adanya aksi pro dan kontra mengenai keberadaan PT Toba Pulp Lestari, Tbk di Tapanuli Raya. Bahkan selain desakan hingga aksi demo ke berbagai instansi pemerintah untuk menutup TPL.
Namun disamping itu juga terdapat kelompok mengatasnamakan solidaritas kontraktor satu hati di Kabupaten Toba dan Tapanuli Utara merencanakan aksi tanggal 29 Oktober 2025 yang bertujuan memohon kepada Pemkab untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi.
"Aksi kami damai, dan ingin semua elemen Pemerintahan agar membuka ruang diskusi penyelesaian konflik di areal hutan tanaman industri dan pabrik TPL.," ujar salah seorang sumber yang tidak ingin namanya disebutkan, Selasa (28/10/2025).
Narasumber itu berharap apapun yang menjadi point yang ingin disampaikan tidak menjadi polemik.
" Ini tidak ada kaitannya ataupun yang menunggangi namun sebatas agar konflik bisa selesai dengan win-win solution," ungkapnya.
Menanggapi issue akan adanya aksi damai solidaritas kontraktor satu hati, management PT. TPL melalui Manager Corcpcom Salomo Sitohang menjelaskan bahwa kegiatan aksi tersebut tidak diketahui oleh pihak management TPL.
Salomo menambahkan apabila benar akan ada aksi tersebut berharap semua pihak dapat menyampaikan pendapat secara damai dan menempuh dialog untuk solusi bersama.
"Perusahaan memahami keprihatinan yang dirasakan oleh berbagai pihak namun perusahaan menghimbau agar semua pihak dapat menyampaikan pendapat secara damai dan menempuh cara-cara dialog dalam mencari solusi bersama yang berkeadilan," ujar Salomo.
Baca Juga: Diskusi Nasional SMSI: Pemain Media Baru akan Dapat Pemahaman Lengkap UU ITE
TPL berpendapat bahwa segala bentuk aspirasi dan perbedaan pandangan sebaiknya disampaikan melalui jalur dialog yang terbuka, transparan, dan konstruktif.
Hal ini penting agar suasana kondusif di wilayah Toba dan Tapanuli Raya tetap terjaga serta tidak menimbulkan kesalahpahaman antar warga maupun pemangku kepentingan lainnya.