Sejumlah Ruas Jalan Nasional Terputus, Tabagsel Krisis BBM, Pengawas SPBU: Stok Kami Benar-Benar Kosong!

photo author
- Kamis, 27 November 2025 | 12:41 WIB
Kondisi SPBU 14.227.351 Jalan Serma Liong, Kota Padangsidimpuan, yang kehabisan stok BBM menunggu pasokan dari Dumai, Kamis (27/12/2025). (Foto : Realitasonline / Riswandy)
Kondisi SPBU 14.227.351 Jalan Serma Liong, Kota Padangsidimpuan, yang kehabisan stok BBM menunggu pasokan dari Dumai, Kamis (27/12/2025). (Foto : Realitasonline / Riswandy)

Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Dampak bencana longsor dan banjir yang menerpa wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) menimbulkan kerusakan infrastruktur ruas jalan utama baik jalan Nasional dan Propinsi di sejumlah daerah khususnya di wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel), mengakibatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) semua jenis yang di suplai dari Pertamina Sibolga ke seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Tabagsel mengalami hambatan sejak Senin 25 November 2025.

Informasi dihimpun, Kamis (27/11/2025), sejumlah SPBU di Kota Padangsidimpuan mulai mengalami krisis BBM baik jenis Pertalite, Pertamax yang merupakan kebutuhan masyarakat hingga Bio Solar dan BBM jenis Dexlite.

Salah satu SPBU yang mengalami kekosongan adalah SPBU 14.227.351 Jalan Serma Liong, Kota Padangsidimpuan, yang mengalami krisis BBM khususnya Pertalite dan Pertamax.

Pengawas SPBU, Ridwan, mengatakan pasokan BBM terakhir masuk pada 26 November 2025 dan sejak itu seluruh stok habis akibat jalur dari Sibolga yang terputus.

 

Baca Juga: Polres Humbahas:11 Korban Jiwa di Pakkat Akibat Bencana Alam, Ditemukan Baru 6 Orang

 

Ridwan menjelaskan kebutuhan normal untuk SPBU 14.227.351 setiap harinya, yaitu BBM jenis Pertalite sebanyak 24 ton per hari, Pertamax 8 ton setiap 3 hari, Bio Solar, 8 ton per hari dan BBM jenis Dexlite sebanyak 8 ton per bulan, namun, seluruh kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi karena suplai dari Sibolga tidak dapat bergerak akibat badan jalan yang terputus.

“ Stok kami benar-benar kosong sejak 26 November. Biasanya pasokan datang dari Pertamina Sibolga, tapi karena akses tertutup longsor, semua tertahan. Kami dapat informasi, suplai dialihkan dan didatangkan dari Dumai, tapi perjalanan memakan waktu 12 jam sampai ke Padangsidimpuan, ” ujar Ridwan.

Ia berharap penanganan longsor dan pasokan BBM dapat segera dipulihkan, mengingat krisis BBM ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Curah Hujan Tinggi, Polda Sumut: 148 Kejadian Bencana di 12 Daerah, 1.030 Personel Dikerahkan

 

“ Kami hanya menunggu arahan Pertamina agar suplai BBM bisa tiba secepatnya, karena masyarakat dan pengendara sudah sangat kesulitan mendapatkan BBM, ” tambahnya.

Akibat dari krisis BBM ini, menimbulkan lonjakan harga BBM jenis Pertalite di tingkat pengecer yang menjual BBM Pertalite demgan cara ketengan seharga Rp.25 ribu per liter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X