untuk saat ini dapur SPPG yang dalam pengawasannya ini masih aman. "Belum ada komplain dari penerima manfaat maupun dari pihak lainnya," sebutnya.
Lebih lanjut Lily mengatakan untuk saat ini sasaran penerima manfaat tidak
saja di lingkungan sekolah, tapi juga bagi korban terdampak banjir yang
melanda Kecamatan Percut Sei Tuan.
Ketika banjir melanda, kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan
balita menjadi pihak yang merasakan dampaknya. Dengan kondisi yang tidak
stabil, kurangnya akses makanan sehat, serta risiko terjangkitnya penyakit,
membuat kebutuhan mereka harus menjadi prioritas.
Dalam situasi seperti ini, kehadiran MBG mendapat dukungan besar dari
masyarakat karena terbukti mampu memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak di
titik-titik Posko banjir.
Baca Juga: Terminal Bayangan Macetkan Kota Siantar, Optimalisasi Tanjung Pinggir Mulai 15 Desember
Bagikan 800 Paket MBG
Kepala Dapur SPPG di Jalan Sidomulyo Desa Sei Rotan Percut Sei Tuan, Dirga Arif Wardana mengungkapkan dapurnya telah menyalurkan paket MBG kepada warga dan ibu hamil maupun balita yang menjadi korban banjir di Dusun 7 Desa Sei Rotan.
"Ada lebih kurang 800 paket dibagikan kepada mereka. Kami menyerahkan
ke pihak Kepala Dusun (Kadus), ada Babinsa juga yang langsung membagikannya," ucapnya.
Rita Arsita, seorang ibu hamil yang menjadi korban banjir merasa senang mendapat bantuan makanan dari dapur SPPG Percut Sei Tuan.
Baca Juga: Tinjau Banjir di Tapsel, Gibran Beri Arahan ke Kapolda Sumut
"Senang, lumayanlah Pak, dapat makanan gratis dari MBG. Mudah-mudahan bisa terus memperhatikan seperti saya ini hamil muda, saya", sebut Rita.
Rais Nasution, salah seorang lansia juga berterimakasih diberi paket MBG di kala terdampak banjir.
"Banjir di sini merendam rumah saya, tak bisa apa-apa kami. Masak pun ga bisa, hanya mengharap bantuan. Dikasi nasi dari dapur MBG, terimakasih atas kebaikannya. Harapannya, bisa terus memperhatikan lansia seperti
saya", tuturnya.
Fiki seorang Balita tak ketinggalan mendapat jatah paket makanan dari SPPG Sei Rotan.