Realitasonline,id - Tarutung | Masyarakat Desa Siraja Hutagalung dan sebagian warga desa Pansurnapitu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) desak DPRD dan Pemerintah menutup pengerukan pasir dari sungai Situmandi dan dari sungai besar perpaduan Situmandi dengan sungai Sigeaon Tarutung di hilir sungai.
Aksi pengerukan pasir menggunakan mesin penyedot secara besar-besaran sudah lama meresahkan warga. Selain tali air yang memanjang di wilayah Desa Siraja Hutagalung untuk mengairi persawahan tak lagi berfungsi disebabkan pintu air utama dari Hasak 1 hulu sungai Situmandi sering rusak ditengah semakin tersedotnya pasir dari dasar sungai.
Selain itu dasar sungai Situmandi persis mengalir dibelakang jejeran rumah warga Desa Siraja Hutagalung mengancam amblasnya tanah landasan bangunan rumah akibat dasar sungai semakin dalam.
Baca Juga: Golkar Dairi Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Banjir dan longsor Taput.
Parahnya lagi, sebut Petrus Sianipar selaku orator aksi depan kantor DPRD Taput, Senin(8/12/2025) sebagian kondisi bangunan rumah terbuat dari semen banyak yang retak-retak akibat goncangan truk-truk pengangkut pasir yang bergerak setiap hari.
Jalan yang dibangun pemerintah saban hari dilalui truk-truk pengangkut pasir ilegal itu seru Petrus justru mempercepat kerusakan, jangka waktu pemakaian jalan tidak lagi seperti diharapkan.
Warga Siraja Hutagalung yang demo menyampaikan aspirasi didominasi kaum ibu berteriak keras agar pemerintah melalui dewan sesegera menutup dan menghentikan aktivitas penyedotan pasir secara besar-besaran tanpa izin dari instansi terkait.
Baca Juga: Kementerian ATR/BPN Bantu Warga Terdampak Banjir Bandang di Agam, Sumatera Barat
Seorang ibu yang ikut demo, ketika dimintai pendapat tentang aksi yang mereka lakukan berharap sangat agar kegiatan penyedotan pasir baik di hulu dan hilir sungai sesegera dihentikan.
Puluhan warga pendemo setelah menyampaikan butir butir tuntutan, mereka diterima berdialog dengan anggota dewan yang menerima pendemo.
Nampak dari anggota dewan yang menerima pendemo berdialog diruang paripurna diantaranya Ferry Leonard Silitonga, Dapot Hutabarat, Dedy Hutabarat , Ronald Simanjuntak.
Sering diberitakan media dan fakta rill dilapangan akibat pengerukan pasir dari sungai Sigeaon dan sungai Situmandi tanpa terkontrol memicu kerusakan tanggul sungai dan membuat dasar sungai semakin dalam.(MN)