Realitasonline - Toba | Pemerintah Kabupaten Toba melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) menggelar kegiatan Penggunaan dan Pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai langkah strategis memperkuat integrasi data lintas instansi, serta mendukung transformasi digital pemerintahan.
Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Bapelitbangda Kabupaten Toba dan dihadiri sejumlah pemangku kepentingan terkait, Jumat (12/12/2025). Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Peraturan Menteri PPN/ Kepala Bappenas RI Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pedoman Berbagi pakai Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional.
Regulasi tersebut menjadi landasan penting dalam mewujudkan basis data tunggal individu yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain sebagai pedoman teknis, Panduan Layanan Pengguna DTSEN juga berfungsi sebagai instrumen tata kelola yang mendorong integrasi antarinstansi serta interoperabilitas sistem.
Baca Juga: Agar Tepat Sasaran, Bupati Safaruddin Minta Peran Aktif Camat dan Keuchik Terkait Pemutakhiran DTSEN
Implementasinya diharapkan mampu mempercepat transformasi digital pemerintahan, memastikan program pembangunan lebih tepat sasaran, serta meningkatkan akuntabilitas pengelolaan data sosial-ekonomi.
Kegiatan dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Toba, Eston Sihotang, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kesiapan daerah dalam membangun data tunggal.
“Secara nasional kita sudah diarahkan mempersiapkan Data Tunggal ini. Masyarakat perlu mengetahui sumber data pemerintah Kabupaten Toba. Harapannya, kemudahan akses data melalui layanan publik yang mudah dijangkau dapat menjawab keresahan masyarakat dan menghadirkan kesepahaman antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Komisi IV DPRD Kota Bogor Bahas Implikasi Penerapan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional
Sementara itu, Kepala Bapelitbangda Toba, Sofyan Sitorus, menekankan pentingnya akurasi dan keterbaruan data. Berbagi pakai DTSEN harus menganut prinsip satu data, mudah diakses dan dapat dipertanggungjawabkan.
" Data yang kita miliki harus akurat dan mutakhir, karena perkembangan data begitu dinamis. Melalui kesempatan ini, kita ingin menegaskan komitmen untuk penyediaan data yang valid,” jelasnya. (MS)