Masih menurut penuturan Ali Hatta, proposal keempat yang tidak kalah menggiurkan yang diajukan PT. PBB adalah progtam bisnis di kawasan industri Kuala Tanjung.
"Maka melihat prospek yang diajukan oleh managemen PT. PBB maka kita di Komisi 2 (DPRD Batu Bara) tertarik dan menyetujui dana penyertaan modal sebesar yang mereka ajukan", terang Ali Hatta.
Namun seiring berjalannya waktu, Ali Hatta mengaku dirinya dan rekan-rekan di Konisi 2 terkejut setelah mengetahui BUMD PT. PBB bukannya mendirikan kilang padi. Mereka kaget karena BUMD milik Pemkab Batu Bara tersebut malah memilih bisnis agen beras (distributor beras bansos Sembako ke e-waroeng).
"Komisi 2 menilai tidak menarik (agen beras) jadi usaha (BUMD). Kalau itu diajukan kemarin mungkin lain sikap kita", ucapnya kesal yang diamini anggota Komisi 2 lainnya.
Padahal menurut hemat Ali Hatta, bila 4 bidang usaha sesuai proposal benar-benar dilaksanakan akan menjadikan BUMD survife.
Terkait melencengnya usaha BUMD dari yang diajukan sebelumnya, Komisi 2 dikatakan Ali Hatta akan meningkatkan pengawasan serta melakulan evaluasi terhadap kinerja BUMD PT. PBB.
Diakui Ali Hatta, hingga saat ini belum ada laporan dari BUMD Batu Bara terkait 4 bidang usaha tersebut.
Bahkan efektifitas penggunaan dana yang disuntikkan ke BUMD menurut penilaian Komisi 2 belum terlihat.