" Tidak benar ada pembongkaran terhadap makam jenazah di lokasi pemakaman, yang ada itu adalah tadi malam ketika warga menyampaikan protes terjadap pemakaman jenazah diduga korban Covid-19, sehingga tim dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Padangsidimpuan turun ke TKP, lalu ada ban bekas yang dibakar, warga, " sambungnya.
Walikota menyebutkan, alasan warga melakukan protes dan menolak dilakukan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di wilayah mereka, karena warga tidak ingin pemakaman pasien Covid-19 di lakukan di pemakaman umum yang ada di wilayah mereka.
Irsan mengatakan situasi di lokasi saat ini sudah kondusif dan tadi sudah diselesaikan secara musyawarah
Kita undang warga masyarakat. Tadi sudah bertemu dengan Forkopimda, kita jelaskan sesuai dengan Permenkes 413 tahun 2020 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Dalam Permenkes tersebut dinyatakan, bahwa pemakaman terhadap saudara-saudara kita yang meninggal akibat konfirmasi Covid-19 itu diperkenankan dilakukan di TPU dengan berbagai ketentuan diantaranya pemulasaraan jenazah itu harus dilakukan di rumah sakit, yang melakukan pemakaman menggunakan alat pelindung diri (APD) dan mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes)
" Kembali saya memastikan narasi adanya pembongkaran dan pembakaran makam jenazah Corona yang beredar secara viral itu tidak benar dan saya meminta warga tidak mempercayai informasi yang tidak benar itu dan warga tidak terprovokasi terhadap isu atau berita yang sengaja untuk menyesatkan masyarakat, " tegasnya. (RI)
