Ia berharap di kepemimpinan Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, S.Pt, MM dan Rasyid Assaf Dongoran sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tapsel, pembangunan bendungan dan irigasi di persawahan Desa Tapus Godang Kecamatan Aek Bilah bisa terwujud secepatnya agar warga lebih giat lagi untuk bertani.
“Diperkirakan ada sekitar 100 hektar luas sawah di daerah Tapus Godang. Namun yang berproduksi dan diusahai hanya berkisar 50 hektar saja. Selebihnya tidak diusahai lagi dan ditelantarkan begitu saja sehingga menjadi semak belukar akibat tidak adanya bendungan dan irigasi untuk mengairi persawahan, “ ucapnya.
Hal senada juga disampaikan masyarakat petani lainnya Barita Ritonga (48), bahwa pada tahun 2012 lalu, sungai Aek Balimbing yang memiliki lebar 10 meter pernah di bronjong oleh pemerintah untuk menaikkan permukaan air sungai agar bisa mengairi sawah, karena posisi persawahan warga berada lebih tinggi dari permukaan sungai.
“ Namun sekarang bronjong tersebut sudah tidak ada lagi diduga akibat diterjang arus air Aek Balimbing saat banjir. Sejak saat itulah sudah beberapa tahun belakangan warga petani kesulitan untuk bertani akibat air sungai tidak bisa lagi mengairi sawah dan ini sangat berpengaruh terhadap produksi pangan masyarakat, “ katanya.
Untuk itu ucapnya, dengan kehadiran bendungan dan saluran irigasi nantinya, akan membawa harapan bagi warga petani dan petani tidak lagi harus bersusah payah mendapatkan air mengairi persawahan.
“ Kalau bendungan dan irigasi sudah ada, air sungai akan dialirkan ke sawah sehingga dapat membantu petani untuk digunakan mengelola lahan persawahan untuk bisa meningkatkan ketahanan pangan di daerah kami, “ ucap Barita, seraya berharap tahun ini pemerintah bisa segera membangunnya. (RI)