TARUTUNG - realitasonline.id | Seiogianya akhir tahun 2020 sebuah bangunan pengering jagung (Shallow Geothermal Dryer) di Tapanuli Utara sudah berdiri dan beroperasi. Tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda pendiriannya.
Seperti pernah diberitakan media ini, alat pengering jagung direncanakan berdiri dan berlokasi di lahan milik Pemkab Taput di Sipoholon yang memiliki potensi sumber air panas.
Disebut kalau alat pengering jagung ini adalah uji coba teknologi baru yang merupakan kerjasama antara PT Inalum (Persero) melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan LPPM IT DEL guna membantu para petani di Tapanuli Utara mengeringkan biji jagung selepas panen.
“Alat pengering jagung memanfaatkan potensi sumber daya air panas yang berada di Kecamatan Sipoholon kabupaten Tapanuli Utara,” ujar sumber Realitasonline.id.
Penyelesaian pekerjaan proyek pengering jagung yang bersumber dari anggaran CSR Inalum ke pemerintah kabupaten Tapanuli Utara tahun 2019 seharusnya selesai bulan Juni tahun 2021,seperti pernah dijanjikan pihak PT Inalum dan LPPM IT DEL Januari lalu menjawab pertanyaan sejumlah wartawan, selepas mereka berkoordinasi dengan pemkab Taput.
Dalam surat press rilis bersama dari PT.Inalum dan IT Del yang dikirimkan Arfan Harahap mewakili pimpinan Inalum, melalui pesan WA, Senin (14/06/2021) kepada wartawan, alasan molornya pembangunan alat pengering jagung akibat berbagai hal teknis.
Baca Juga: Bupati Asahan Buka Pertemuan Penyusunan GKPK