Kepada para orang tua, Nawal juga berpesan untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang permainan tradisional daerah. Apalagi, di Zaman milenial saat ini, permainan tradisonal itu kurang diminati, generasi saat ini lebih suka bermain game sampai lupa waktu, yang bisa merusak mata dan konsentrasi.
“Minimal permainan daerah asal orang tua mereka. Dengan pengenalan permainan tradisonal ini kita berharap generasi muda bisa mengenal kembali permainan yang menuntut kekompokan, sportif, inspiratif dan menyehatkan tubuh,” sebutnya.
Kepada KPOTI, Nawal berpesan, agar tetap bersemangat, kembali mengembangkan permainan tradisional di tengah masyarakat, walau di tengah pandemi Covid-19.
“Jangan patah semangat, permainan tradisional inspirasi dan menghibur anak-anak untuk bermain dan bergembira,” harap Nawal, didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Manna Wasalwa Lubis.
Ketua KPOTI Sumut Agustin Sastra Harahap mengatakan, ada 14 Kabupaten/Kota yang sudah memiliki kepengurusan KPOTI dan sisanya masih proses pembentukan.
“Sumut sangat luar biasa besarnya Bunda (Nawal Lubis), kami mengalami tantangan dalam mengembangkan ini, mengajak kepengurusan baik di Labusel, Langkat dan Medan, Alhamdulilah, semua bergerak bersama, bergerak sama-sama melestarikannya,” papar Agustin Sastra.
Menurut Sastra, kehadiran KPOTI bisa memberi manfaat yang besar untuk pengenalan permainan berbasis lokal kepada masyarakat, sehingga permainan ini bisa dilestarikan. Terkait momen HUT ke-76 Kemerdekaan RI, sesuai arahan Presiden, Agustus tahun ini menjadi bulan olahraga tradisional, berharap Sumut bisa berpartisipasi untuk memberikan nuansa kebahagian kepada masyarakat walaupun dengan konsep virtual.
“Covid-19 membuat adik-adik jenuh, untuk itu KPOTI Sumut bekerja sama dengan PKK Sumut akan melaksanakan lomba secara virtual yakni pembuatan vlog satu menit, permainan tradisonal yang dimainkan bersama keluarga dan kompetisi hias gapura. Perlombaan ini dikirim dalam bentuk video kepada KPOTI Sumut,” jelasnya. (AL)