TARUTUNG - realitasonline.id | Kala Bupati Nikson Nababan resmikan " Kampung Nanas", tak lah berlebihan bila masih membutuhkan sentuhan kearah," kesempurnaan,sehingga fasilitas yang dibangun menggunakan anggaran tidak sedikit akan menjadi sangat berarti.
Dinas Pariwisata selaku instansi yang bertanggungjawab boleh jadi masih harus mencurahkan pemikiran serta action membenahi lokasi yang terletak di Desa Onan Runggu I Kecamatan Sipahutar-Tapanuli Utara.
Dilahan luasan kurang lebih 2 hektaran berdiri blairung berfungsi area penjualan Nenas dibangun tahun 2020. Dan pada tahun anggaran 2021 dibangun jalur pejalan kaki berbiaya Rp.400 Juta, pembangunan area pengunjung berbiaya Rp.369 Juta serta penataan Lansekap Kampung Nanas berbiaya Rp.204 Juta.
Tentu besaran dana yang digelontorkan, bukan secara cuma-cuma. Yang pasti ada feetback (timbal balik) sebagai pendapatan asli daerah sektor pariwisata. Kampung Nanas sebuah program pemerintah daerah membangun kepariwisataan.
Target ini,tentu tantangan besar bagi organisasi perangkat daerah terkait, dalam hal ini dinas pariwisata.Pihak dinas pariwisata tidak boleh berhenti tetapi harus bergerak cepat membenahi segala sesuatu masih dibutuhkan, pada akhirnya terbangun sebuah objek wisata yang diminati.
Menangkap sambutan Bupati Tapanuli Utara,Nikson Nababan ketika meresmikan Kampung Nanas, Selasa (28/9) bahwa membangun sebuah objek wisata untuk diminati wisatawan tidak segampang membalikkan telapak tangan, tetapi berproses seiring waktu.
Disatu sisi membangun Kampung Nanas ,bagaimana kedepan produksi buah Nanas yang menjadi andalan perekonomian masyarakat semakin dikenal masyarakat luar.
Bupati Nikson Nababan mengharapkan adanya kolaborasi antara kampung wisata seperti kampung wisata kuliner, kampung wisata ulos yang bermuara meningkatkan kepatiwisataan handal ukuran daerah.
