MEDAN – realitasonline.id | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menetapkan sejumlah strategi untuk menghadapi hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) demi mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.
Salah satu langkah yang diambil Pemprov Sumut adalah melarang cuti bagi pekerja untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Hal itu diungkapkan Gubernur Sumut, Edy Rahmaydi pada Jumat (19/11/2021).
Orang nomor satu di Sumatera Utara ini memprediksi gelombang ketiga covid-19 akan terjadi setelah Natal dan Tahun Baru, yakni pada Desember 2021 hingga Januari 2022. Dia mengkhawatirkan akan ada lonjakan kasus Covid-19 lagi seperti libur tahun lalu, jika mobilitas masyarakat tidak dibatasi.
"Berkaca dari tahun lalu, peningkatan kasus Covid-19 di Sumut terjadi usai Nataru," ujar Edy Rahmyadi. Dia menyebutkan puncaknya itu terjadi pada 10 Februari dengan 224 kasus per hari.
Gubernur Edy mengatakan pemerintah juga akan mengaktifkan Satgas Covid-19 dan menghimbau semua tempat wisata dibuka terbatas demi memastikan perlindungan masyarakat.
Selain itu pemerintah akan mengingatkan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan, khususnya di Gereja pada saat perayaan Natal. Pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi akan lebih dimaksimalkan di tempat-tempat umum untuk pengawasan dan tracing pada masyarakat, sebut gubernur.
"Kita akan terus mendorong masyarakat tetap mematuhi prokes," tegasnya. Gubsu Edy menekankan bahwa Prokes (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) tetap yang paling utama, agar kasus penurunan Covid-19 di Sumut dapat konsisten.
