LANGKAT - realitasonline.id | Terkait aksi demo puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bersatu Indonesia Raya (GEMBIRA) Sumut di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Senin kemarin (10/1/2022). Di mana dalam aksinya, para pendemo meminta agar Bupati Langkat Terbit Rencana bertanggungjawab, karena dinilai gagal memimpin Kabupaten Langkat.
Aksi demo ini mendapat sorotan tajam dari beberapa pengamat. Salah seorang pengamat pembangunan di Kota Binjai Putra Nanda angkat bicara.
Kepada realitasinline.id, Selasa sore (11/1/2022), Putra Nanda mengatakan aksi demo yang dilakukan oleh GEMBIRA Sumut dengan beberapa tuntutannya diduga kuat kental dengan unsur politik."
Menurut Putra Nanda, dari hasil pengamatannya selama Terbit Rencana menjabat sebagai Bupati Langkat, beliau sudah menjalankan tugasnya secara maksimal selaku seorang pemimpin.
Dalam aksi demo ada beberapa tuntutan mereka, seperti adanya laporan korupsi dan meminta Kejatisu turun ke lapangan untuk monitoring, kemudian mendesak Kejatisu memanggil Bupati Langkat untuk bertanggung jawab terkait dugaan tindakan KKN di wilayah Kabupaten Langkat.
Selanjutnya meminta kepada Gubernur Sumut agar berikan rapor merah terhadap kinerja Bupati Langkat yang diduga tidak mampu untuk mengembangkan konsep pariwisata Bukit Lawang dan objek wisata Tangkahan.
Mendesak Kapoldasu agar segera berantas Narkoba di Desa Raja Tengah Kuala sampai dengan Kecamatan Bukit Lawang dan mendesak Kapoldasu agar segera hentikan dan tangkap aktor intelektual maraknya galian C di kabupaten Langkat.